Thursday, September 28, 2017

Q.S Al-Luqman : 13-19

Bismillah...
Setelah membaca buku Happy Little Soul by @retnohening , saya terilhami untuk mengamalkan apa yang dilakukan Ibook Kirana semasa kehamilan Kirana yaitu rutin membacakan surat Al-Luqman : 13-19 karena ayat tersebut mengadung perintah Allah kepada calon manusia yang akan segera hadir ke bumi.

(saat hamil 4 bulan)

💕 Q.S. Luqman : 13-19 💕

13) “Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
👶
14) “Dan kami wasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."
👶
15) “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah engkau mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
👶
16) “wahai anakku, sesungguhnya jika ada (seuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada di dalam batu karang atau di langit atau di bumi, niscaya Allah akan memberinya (balasan) sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui."
👶
17) “wahai anakku, laksanakanlah shalat dan perintahkanlah mengerjakan yang ma’ruf dan cegahlah dari kemungkaran dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal diutamakan."
👶
18) “Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."
👶
19) "Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."


Thursday, September 14, 2017

USG 4D baby FNM

Bismillah...
Kali ini saya akan menuliskan pengalaman USG 4D baby FNM. Kehamilan anak pertama sudah memasuki 33 weeks. Alhamdulillah sampai saat ini debay sehat dan normal. Semoga pas hari H berat badannya normal juga ya biar bias lahiran normal :)
Sebelumnya cari-cari info dulu tempat USG 4D yang murah di Jakarta & Bandung. Kalo biaya di RS bisa sampai >800.000 (udah cari info-info sebelumnya). Alhamdulillah banyak yang comment dan kasih rekomendasi.
 
Berikut beberapa pilihannya (sebelumnya sudah saya telepon dulu beberapa kliniknya) :
1. Klinik Malaka
posisinya di depan Ramayana Klender. Harga : 270.000. Jadwal USG 4D hanya dari pagi (10.00 sampai pasien habis) dan lanjut lagi malam (19.00 sampai pasien habis), dari hari Senin-Sabtu. Dokter yang khusus 4D : (cuma ada) laki-laki. No telp : 021-8661-6675
 
2. Kehamilan Sehat Duren Sawit
posisinya ga jauh dari SMK 48 Buaran, Duren Sawit. Bisa masuk ke webnya untuk melihat jadwal dokter dan petunjuk arahnya : kehamilansehat.com. No telp : 021-2138-5404. Dokternya ada yang laki dan perempuan. Daftarnya langsung di tempat.
Jadwal dokter perempuan untuk 4D (selain itu jadwal dokter yang laki-laki) :
Poli pagi setiap hari Rabu dan Jum'at
Poli sore setiap hari Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu.
Untuk jam prakteknya, bisa buka websitenya ya karena jamnya beda-beda setiap harinya.
Biaya periksa di sana :



3. RSIA Resti Mulya
kata teman pas dia periksa di sana tahun 2015, biayanya <200.000. Info lebih lanjut bisa search di google :)
 
4. BWCC Jagakarsa, Jakarta Selatan
(udah ada jadwal dokter + harga)
 
 
5. RS Islam Pondok Kopi
kata teman harganya 250.000-an dan dia periksa di sana dengan dr. Khalsa (enak untuk diajak konsultasi).
 
6. Klinik Al-Faiha Medika, Bandung
biayanya : 200.000. Kalo mau daftar, lebih disaranin by phone.
 
Akhirnya, saya dan suami sepakat untuk mencoba di Kehamilan Sehat Duren Sawit. Kemarin sepulang kuliah di Bandung, langsung chaw ke Jakarta untuk USG 4D di sana untuk mengejar jadwal dokter yang perempuan (Kamis jam 15.00-21.00). Berangkat ke sana setelah suami pulang kerja. Pendaftarannya langsung di tempat max jam 20.00 (untuk yang hari Kamis malam). Prakteknya tutup setelah semua pasien habis walau lewat dari jam praktek dokternya, asal udah kedaftar sebelum jam 20.00. Sampai di sana isinya buanyak ibu-ibu hamil (yaaa iyalaaah...) dan saya mendapatkan no antrian 36, yang sudah diperiksa udah sampai no 25. Sembari nunggu, bumil akan di ukur dulu tekanan darahnya, berat badan, dan diminta KTP-nya sebagai data untuk mereka input di komputer.
Tibalah giliran saya untuk diperiksa. Ruang periksanya cuma ada 1 buah dengan dilengkapi layar TV LCD besar khusus untuk pasien agar bisa menikmati rupa si debay. Letak layarnya menempel di dinding dekat ujung kaki bumil ketika tidur di atas kasur pemeriksaan. Saya jadi deg-deg-an dan penasaran bentuk rupa debay karena belum pernah liat secara jelas bentuk debay selama 8 bulan ini dan pengalaman pertama di USG 4D.
Taraaaa hasilnya seperti ini :
(like father llike son)
 
Kata dokternya si dedek lagi tidur dan manyun, mungkin belum dikasih makan. Dalam hati : "bukan manyun dok, itu emang penampakan wajah suami kalo lagi tidur". Hahaha...
MasyaAllah ternyata si baby boy COPY PASTE dari pak suami (emaknya dapat di bagian apanya nih?). Semoga kebagian di matanya (sipit).
Setelah keluar dari ruang pemeriksaan, saya melakukan pembayaran dan menunggu hasil print-out USG. Yang didapat yaitu medical record, print-out USG hitam putih 2 buah (ukuran kertas kecil), print-out USG berwarna 1 buah (ukuran kertas foto A4). Sayang, ga dapat CD untuk soft file nya.
Tak apa-apa, yang penting kata dokternya dia tidak menemukan kelainan apa-apa di bayi.
- Detak jantung normal
- Air ketuban cukup
- Posisi bayi : kepala udah di bawah
- Berat badan debay juga normal (2,083 kg untuk usia 33 weeks)
 
Review dari saya tentang klnik ini :
1. Bersih, rapih, ber-AC, ada TV di ruang tunggu.
2. Ada mushala di dalam
3. Disediakan air minum dispenser + gelas plastik untuk pasien
4. Toiletnya bersih
5. Pelayanannya enak dan ramah
6. Dokternya juga baik dan ramah
7. Biaya USG 4D juga tergolong murah, hasilnya memuaskan
8. Sukaaa sama layar TV LCD yang disediakan di sana
 
Sekian pengalaman saya melakukan USG 4D. Semoga tulisan ini bermanfaat.
 
*Sehat-sehat terus yaaa debay sayang. InsyaAllah we'll meet in 47 days*

Tuesday, August 29, 2017

Enjoy Pregnancy

Alhamdulillah hari ini tepat usia kandungan memasuki 7 bulan lebih 3 minggu. Hoaaa cepat sekali waktu berlalu, rasanya baru kemarin tau-tau hamil. You are growing so fast, dear baby FNM.
Rasa perjuangan kehamilan lebih terasa di trisemester akhir ini. Saya yang masih masuk kuliah semester 3 (doain insyaAllah lulus di pertengahan tahun depan), masih jadi anak kosan dimana kalo berangkat kuliah harus naik tangga untuk sampai ke jalan kampus, dan mondar-mandir Jakarta-Bandung pakai travel. Semoga nanti dedeknya juga jadi lincah ke sana kemari ya dalam hal-hal yang bermanfaat untuk bangsa dan umat. Aamiin...


Senin, 21 Agustus 2017 kemarin adalah hari pertama masuk kuliah semester 3 setelah libur 2 bulan. Puaasss lagi hamil gini bisa nemplok terus sama suami pas liburan. Hehehe...
Perkembangan debay juga semakin terasa dari hari ke hari. Hmm ada sesuatu yang unik memasuki kehamilan 7 bulan jalan 8 bulan ini. Entah kenapa setiap kuliah Business Initiation, si bayi yang selalu mulai gerak setelah shalat subuh, tetap saja aktif sampai mata kuliah tersebut selesai. Mulai kuliah jam 08.00-11.30, udah gitu pakai bahasa Inggris dosen memberikan materinya. Do you understand, dek? Saking aktif geraknya, saya duduk di kursi ga bisa posisi tegak lurus karena berasa geli setiap bayi gerak, jadinya posisi badan agak diselonjorin biar bayi punya banyak ruang untuk bergerak dan saya ga kegelian ketika dia berenang ke sana-sini.
Menurut saya gerakan bayi di dalam perut itu menunjukan suatu respon terhadap lingkungan sekitar yang ia rasakan. Entah dia merasa bingung ga ngerti dengan materi Business Initiation atau justru faham :-?
Si bayi-pun juga bisa menjadi pengingat ketika ibunya suka kurang tepat waktu untuk shalat, bahkan dia 15'-30' menjelang adzan (5 waktu) sudah bergerak aktif, seolah-olah mau bilang : "ayooo umi siap-siap. Sebentar lagi mau adzan loh". Bahkan kalo menjelang subuh saya belum bangun, bayi ini yang sering bikin saya terbangun karena gerakan lincahnya di dalam perut. MasyaAllah, terima kasih ya nak :')

Bayi kalo diajak ngobrol juga udah bisa menanggapi pembicaraan atau pertanyaan. Ceritanya gini :
Suatu subuh di kosan, tumben-tumbenan dedek ga gerak lagi setelah shalat subuh, hanya gerak menjelang adzan aja. Biasanya menjelang adzan sampai jam 7 dia gerak terus. Lalu, saya coba usap-usap perut dan berkata : "Assalamu'alaykum shaleh. Masih bobok ya? Bangun dong sayang, udah pagi ini. Hari ini kita mau ketemu sama abi loohh...".
2 menit kemudian belum juga menunjukan pergerakan. Lalu saya coba ngobrol lagi untuk membuat bayi bangun, hehe..
1 menit kemudian bayi akhirnya bangun dengan gerakan lembut, kemudian saya lanjutkan lagi ngobrol berdua sama bayi. Iseng-iseng saya tanya ke dedek : "Dek mau lahiran di Jakarta apa di Bandung? Kalo mau di Jakarta, dedek gerak ya, kalo di Bandung dedek diam aja. Kita coba ya".
Umi : "lahiran di Bandung..." (nunggu 1 menit untuk melihat respon bayi)
Debay : (diam aja)
Umi : "lahiran di Jakarta..." (nunggu lagi 1 menit)
Debay : (bergerak)
Lanjuutt ke pertanyaan kedua : lahirannya mau didampingi sama abi atau nenek?
Umi : "sama abi..." (nunggu 1 menit untuk melihat respon bayi)
Debay : (banyak nendang)
Umi : "sama nenek" (nunggu lagi 1 menit)
Debay : (diam ga bergerak)

Ga lama setelah itu saya beri kabar ke suami kalo debay mau lahiran di Jakarta dan ditemenenin sama abinya. Suami percaya ga percaya sama obrolan saya dengan si bayi. Katanya doi mau nanyain (lagi) sendiri ke bayi. Hehehe.... sebenarnya ini cuma asik-asikan aja biar bayi udah bisa terlatih mengenali suara umi nya sendiri. Sering-sering diajak ngobrol.
Pernah juga pas selesai shalat berjamaah dengan pak suami, doi melakukan aktivitas rutin dengan debay : usap-usap perut, membacakan doa "Rabbi habli minas salihin (Q.S 37:100) : Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh", kemudian mencium hampir seluruh perut.
Pemandangan yang indah, saudara-saudara :')
Saat ciuman pertama suami mendarat ke perut, saya bertanya ke suami : "bi, ciumnya ke perutnya kena tulang hidung abi ya?" dan suami menjawab : "nggak. Kayaknya bayinya yang nendang keras ke bibir abi".
Hahahaha, nice kick, baby :D

Wednesday, June 14, 2017

Pulang Kampung 2016 : Rihlah ke Jepang (2)

Baru ada niat lagi untuk ngelanjutin cerita petualangan ke Jepang hari ini... Mood selama hamil naik turun terus dan cepat berubah moodnya.
Let's continue the journey :D
-------------------------------------------------ooooo-----------------------------------------------------

Tiba di rumah otousan hampir jam 18.00 waktu Jepang, perjalanan dari Chiba ke Shizouka lumayan memakan waktu berjam-jam (mungkin ada 4 jam lebih). Shalat di Jepang saya jama' karena susah mencari tempat wudhu dan tempat shalat. Alhamdulillah ada kamar khusus yang sudah disiapkan otousan untuk kami beralaskan tatami & pintu kamarnya pintu geser yang seperti di kartun doraemon.

(lemari tempat penyimpanan kasur lipat dan selimut)

(jendelanya masih dari kertas)

Setelah kami shalat, kami diajak ke ruang belakang untuk diajarkan membuat kue mochi. Kesampaian juga bisa belajar langsung bikin kue mochi dari orang jepangnya langsung. Menurut saya unik cara membuat kue mochi.

(adonan kue mochi)

Cara buatnya (kalo ga salah) : adonan kue mochi terbuat dari tepung yang diuleni memakai mesin pemanas sampai menggumpal (seperti di foto atas). Kemudian adonan tersebut dipukul-pukul secara manual selagi panas, jangan sampai dingin, jadi harus cepat dan tepat memukul adonannya.

(mama nyobain pukul)

(tongkat pukulnya berat bookk...)

(tenaga harus kuat)

(eh ada ember biru?)

Setiap adonan kena 1 pukulan, orang yang jongkok bertugas membolak-balik adonan agar merata seluruh bagiannya. Setiap 1 pembalikan adonan, tangan harus didinginin ke dalam air yang ada di ember karena si adonan masih panas. Adonan dipukul-pukul sampai adonan dingin. Hati-hati jangan sampai tangan si pembalik adonan kena pukul pentungan, jadi feeling pun bermain juga. Berasa banget perjuangan membuat kue mochi. Fyuuhh...
Setelah adonan kalis dan dingin, adonan tersebut dibuat bulat-bulat tapi agak pipih di atas tepung dan kemudian disisipkan cream coklat di dalamnya.
Otousan memberikan pengarahan cara pembuatan dengan bahasa Jepang.
Roaming?
Tidaaakk, karena masih ada abang di sana yang bantu untuk nerjemahin :D

(adonan ditaruh di atas tepung dan dibuat bentuk bulat)

(pembagian tugas)

Setelah itu, kue mochi bisa langsung dimakan. Rasanya kenyal-kenyal enak plus ada cream coklat di setiap gigitan. Jadi kepingin makan lagi :9

Habis cukup kenyang memakan kue mochi, kami diajak okaasan (ibu : istri otousan) untuk makan jamuan yang sudah disiapkan. Duuhh lupa nama menunya apa, yang pasti berkuah-kuah dan di hot plate, pakai nasi dan disuguhi ocha hangat. Makannya lesehan dan memakai sumpit.

(baju merah : teh Vita)

Setelah makan, kami diajak untuk berfoto-foto dengan teman-teman otousan (orang Indonesia) yang kebetulan lagi magang di Jepang + beberapa anggota keluarga otousan (anak, menantu, cucuk).

 
(cheese :D)

Tiba waktunya kami untuk bersih-bersih diri dan istirahat. Tamu-tamu yang datang ke rumah otousan mulai pulang termasuk abang dan teh Vita, jadi ga ada lagi orang yang bisa bantuin saya untuk nerjemahin percakapan bahasa Jepang (T.T) .
Sudah waktunya kemampuan bahasa Jepang saya yang pas-pas-an "diuji". Hahahaha...
Adek dan mama hanya tinggal menunggu terjemahan dari saya yang ala kadarnya.
Bismillah for 3 days ahead.
-------------------------------------------------ooooo-----------------------------------------------------

Hari Senin, otousan sedang libur kerja. Otousan adalah pengusaha daging yang banyak mensuplai daging-daging ke sekolah-sekolah, jadi beliau punya butchery di rumahnya.

Rencana hari ini, kami akan diajak pergi ke gunung fuji yang di bukit-bukitnya udah banyak tumbuh daun momiji di sebelah kanan kiri jalan. Kami berangkat jam 7 pagi (kalo ga salah) dengan menggunakan mobil otousan. Sebelumnya sarapan pagi dulu.




Kami makan ditemani otousan dan okaasan sambil sesekali ngobrol-ngobrol dengan bahasa Jepang. Ngerti ga ngerti laahh menangkap maksud pembicaraan, tapi kalo udah mentok penyampaian dengan bahasa, kami ngobrol dengan bahasa tubuh :D
Nah mau cerita dikit nih. Kalau di Jepang, lauknya udah di ambilkan oleh pemilik rumah (sepeti foto di atas) bukan seperti di Indonesia yang akan ada banyak menu di atas meja makan lalu diambil sendiri-sendiri lauknya. Menu pagi itu yang disiapkan okaasan : nasi, telor ceplok, daging sapi kecap, dan sop miso + ocha hangat. Orang Jepang pun tidak terlalu suka garam, jadi garam dipakai hanya untuk sedikit perasa saja. Beda ya sama kebiasaan orang Indonesia :D
Telor ceplok dan sop miso hanya berasa garam sedikiiittt. Nasi nya juga ga banyak, hanya semangkuk kecil. Wiihh nasi Jepang enak banget, beda sama nasi Indonesia. Karena saya belum terbiasa dengan porsi nasi yang sedikit itu, akhirnya saya izin minta nambah nasi, hehehe...
Saat keluar rumah, ternyata persis di depan rumah otousan ada tempat penitipan anak. Saya ngobrol-ngobrol sedikit ke anak-anak tersebut.

(cekrek-cekrek dikit)

Tibalah waktunya kami berangkat jelong-jelong ke fuji-san.

Perjalanan ke gunung fuji cukup memakan waktu yang lama selama berjam-jam (lupa berapa pastinya). Kami sangat menikmati pemandangan kanan kiri jalan ketika mobil sudah mulai mendaki. Sesekali kami berhenti untuk membeli makanan ayam goreng kecil-kecil untuk dimakan sepanjang perjalanan dan minuman dari mesin yang ada di pinggir jalan.

(mesin minuman di pinggir jalan)

Semakin mobil mendaki, semakin tampak jelas daun-daun momiji yang merekah kemerahan. Cantiiikkknyaaa.... Mungkin karena otousan melihat kami bertiga yang duduk di kursi belakang terkagum-kagum dengan cantiknya daun momiji, otousan memutuskan untuk memberhentikan mobilnya di pinggir jalan untuk menikmati keindahan daun momiji. Kata beliau semakin ke atas, akan semakin banyak lagi daun momiji yang berwarna merah dan kuning.



Perjalanan diteruskan hingga hampir sampai di kawaguchiko (Lake Kawaguchi/danau kawaguchi). Dan memang benar, daun momijinya semakin banyak dan kemerahan. Suhu saat itu juga lumayan dingin seperti di Lembang tapi agak dingin lagi.

(berhenti di pinggir jalan)




Perjalanan diteruskan hingga sampai di kawaguchiko. Setelah memarkir mobil, di seberang parkiran ada area taman khusus yang buanyaaakk momiji berkumpul. MasyaAllah saya menikmati sekali pemandangan yang ada di depan (>,<). Cantik dan indaahhh...
Saya akan banyak tampilkan foto-foto pemandangan yang berhasil tertangkap kamera ya ^^
Enjoy!
(pintu masuk taman)


(diambil dari jauh)

(ada sungai kecil)


Kata otousan, saat malam hari akan nyala lampu-lampu yang terletak di piggiran-pinggiran sungai.


(seperti ini tampak rupa daunnya)

Selama berjalan kaki menelusuri taman, saya banyak mengobrol dengan otousan dan okaasan dengan bahasa Jepang yang "pas-pas-an". Oh ya dengan latar belakang daun momiji yang berwarna merah dan kuning, saya video call-an dengan suami yang ada di Jakarta. Saya ingin memperlihatkan suasana yang sedang kami nikmati di Jepang dan saya meminta dia untuk ngobrol beberapa kalimat (udah di training dulu 1 hari) dengan otousan dan okaasan. Niat utamanya sih emang mau iseng ngerjain suami, tapi ada kok niat mau memperkenalkan suami ke otousan & okaasan. Hahaha ^^ 
Alhamdulillah percakapannya lancar (suami sambil memegang kertas contekan kalimat).
Reaksi suami seperti apa setelah percakapan?
Katanya "keringat dingin" :))))
Maaf yaaaa bebeb :*

Lalu kami lanjut berjalan ke belakang taman. Senang bisa menemukan banyak tempat spot-spot foto yang bagus.


(ada orang Jepang yang penasaran dengan kami)

Saat saya sedang asik berfoto, ada orang Jepang (kakek) yang terlihat heran dengan kami bertiga (saya, mama, adek) karena busana yang kami pakai. Kakek tersebut bertanya ke okaasan siapa kami dan darimana kami berasal. Setelah okaasan menjelaskan kepada beliau siapa kami bertiga dan bagaimana caranya kami berteman, kakek tersebut terlihat kagum karena pertemanan saya bermula dari chatting-an tahun 2008 sampai sekarang, dan kami saling mengunjungi tempat masing-masing. Lalu saya memperkenalkan diri ke kakek tersebut.
"Watashi wa adila desu, Indoneshia jin desu. Yoroshiku. Onegaishimasu" (nama saya adila, orang Indonesia. Salam kenal dan mohon bimbingannya).
Lanjuuutttt kami berjalan lagi menelusuri taman hingga menemukan pintu kuil tua. Saya masuk ke dalamnya, diikuti mama dan adek.

(pintu masuk kuil)

(jalan menuju kuil)

Saat masuk ke dalam pintu masuk kuil, ternyata perjalan untuk sampai ke kuil masih panjang, jadinya hanya melihat ada sungai kecil di pinggir jalan yang tertutupi oleh guguran daun-daun momiji. Lalu kami keluar dan menelusuri jalanan yang lain. Eeehh pas keluar ketemu dedek bayi lucu dan anjing yang sama-sama di trolley.
(dedek panda)





Walaupun otousan dan okaasan udah ga muda lagi, tapi mereka masih aja tetap romantis salah satunya mungkin karena otousan yang (ternyata) jahil ke okaasan. Selama berjalan kaki di taman momiji, adaaaa aja tingkah laku otousan yang masih kekanak-kanakan (kodomopoi) dan usil ke okaasan. Hehehe... senang ngeliat mereka berdua.
Usilnya otousan seperti tiba-tiba muncul dari belakang mama yang udah siap mau difoto. Munculnya dadakan (seperti foto di bawah)



Perjalanan hingga sampai ke gunung fuji harus tertunda di 2016 ini karena saat kami mau melanjutkan perjalanan, gunung fuji tertutup kabut (mulai mendung), jadi percuma ga akan terlihat jelas saat di atas sana. Lalu diputuskan untuk turun bukit.


(dekat taman ada bazaar)

(menuju parkiran)

Tujuan berikutnya adalah mampir ke rest area untuk membeli makanan dan minuman. Alhamdulillah otousan mengerti kalau kami hanya bisa memakan makanan dan minuman yang halal, jadi beliau memilihkan makanan dan minuman yang cocok untuk kami. Orang Jepang itu yaaaa teguuhhh dan patuh dengan aturan, misalnya seperti kami ini yang tidak boleh makan dan minum yang mengandung babi, alkohol, dan yang haram, mereka akan membantu memilihkan.
Di rest area terdapat swalayan. Okaasan membeli beberapa makanan dan buah untuk keperluan di rumah, dan kami bertiga muter-muter melihat isi swalayan, dan akhirnya memutuskan membeli beberapa souvenir untuk keluarga di rumah.

(sepertinya sejenis tomat)

(dalam swalayan)

Setelah turun dari bukit, kami bertiga diajak untuk makan sushi hingga menikmati indahnya malam berkelap-kerlipkan lampu lampion di sisi jalan daerah Shizouka...
Cerita selanjutnya akan segera ditulis :)

to be continued... ^^