Friday, November 6, 2015

Ternate, I'm In Love

29-09-2015

Yeeaayy alhamdulillah mood nulis blog datang lagi.

Kadang menulis itu memang harus menunggu mood biar betah berjam-jam di depan komputer dan jadi ga terusik dengan sekeliling, intinya fokus nulis, bercerita, dan berbagi :D
Oya jadi tambah mood nulis karena ditemani sama cemilan kesukaan : Kentang Goreng, French Fries. Bisa lebih fokus (makan?).

Perjalanan ke Ternate, dimulai saat siang hari di ruang tv ketika aku mengupaskan mangga untuk papa, yang aslinya untuk diri sendiri :)))
"La, mau ikut ke Ternate ga? Papa udah tinggal sekali lagi ke Ternate, proyek udah selesai" tanya Papa tanpa basa basi.
"Haaa? Beneran nih? Maaaauuuuuuu!!!!!" jawab aku tanpa pikir panjang.
"Ya udah kita berangkat Senin minggu depan. Siap-siapin aja barang-barangnya".
"Eeeeh kenapa ga ngajak mama aja pa?"
"Mama kan kerja"
"Hahaha iya betul..betul.."
Kami tertawa berdua.
Terbayang nanti kegiatan apa aja yang akan aku lakukan di sana. Pasti Ternate indah banget.
Sebenarnya masih bertanya-tanya sampai sekarang, ada apa gerangan papa tiba-tiba ngajak pergi liburan ke Ternate? Aaaahh mungkin emang rezeki anak shalehah :)

Here we gooooo....!!!
I'm coming East Indonesia *sumringah*

(boarding pass)
 Pesawat take off jam 01.20 WIB dini hari. Perjalanan ke sana kurang lebih 3 jam.

(peta pulau Ternate, sebelah kiri atas)

(Sultan Babullah Airport)

Alhamdulillah sampai di tkp jam 07.30 WIT. Agak lieur karena perbedaan waktu yang lebih cepat 2 jam dari Jakarta. Setibanya di airport, aku, papa, dan 1 teman papa naik taksi. Iya judulnya taksi, tapi taksi di Ternate ini bukan taksi kayak di Jakarta, tapi sejenis mobil kijang biasa dan supirnya tidak berseragam ala-ala supir taksi. Jadi penjelasan yang di dapat dari papa, kalau di sini ga ada taksi, adanya ojek, angkutan umum (sedikit banget) dan (katanya) taksi. Ga pake barometer, jadi langsung tawar menawar di muka. Harganya juga lumayan mahal dari airport ke hotel (yang menurutku nggak jauh-jauh banget) : Rp 130.000,-
"Iiiihh waw" kataku dalam hati.
Lama di Ternate : 5 hari. Puas pake banget pokoknya.

(kamar di lantai 2)
Pesan kamar di lantai 2 yang 2 kasur. Wihiiwww guling-guling di kasur. Hmmm cuaca di luar sama kayak di Jakarta, jadilah mendekap di kamar hotel melulu, dan papa masih sibuk dengan sedikit kerjaannya yang tinggal dikit lagi. Sesekali papa dan temannya pergi ke basecamp kantor untuk presentasi. Alhasil aku sering ditinggal sendirian di kamar, tapi ga merasa kesepian karena ada wi-fi :)
Oya, 300 m dari hotel sudah terlihat laut lepas dengan dihiasi gunung yang ada di pulau Tidore. Jadi bisa main kapanpun untuk menikmati indahnya laut.
(Pantai Falajawa)

(300 m dari depan hotel)
Barulah pada hari ke-2 pergi jalan-jalan menikmati malam di Ternate : pergi menyusuri bibir pantai. Cari makan malam : sate ayam. Habis itu ditawari teman papa untuk makan durian Ternate di pinggir pantai *ga bisa nolak durian*. Setiap malam dibuka tempat-tempat duduk yang menyuguhkan minuman-minuman jahe. So sweet banget kalo yang mau honeymoon di sini. Hehehe...
(jual durian saat sore menjelang malam)

30-09-2015

Sore harinya, aku dan papa jalan-jalan berdua mengitari Ternate di bagian kotanya. Menyusuri ke pasar kota. Banyak yang jual batu bacan (batu akik), dan ga jauh dari pasar, ada masjid besar (lebih tepatnya masjid terbesar di Ternate).
(Masjid Al-Munawwar)

(foto di dermaga depan hotel)

(sebelah kanan : taman samping masjid)

(lobby hotel)

01-10-2015

Tiba harinya untuk mengitari seluruh Ternate \(^^)/
Perjalanan dimulai jam 13.30. Alhamdulillah supir yang kami sewa ngerti seluk beluk jalan di sini. Harga yang biasa ditawarkan yaitu 300.000 untuk penyewaan mobil + supir + guide (supirnya sendiri). Yaaa ga apa-apalah nominal segitu untuk 1 hari mengitari Ternate, ada 3 orang yang ikut : aku, papa, dan teman papa. Kapan lagi bisa main-main ke Indoensia Timur?
Baiklah, dimulai dari bagian bawah Ternate ---> ke atas ---> turun lagi.

1) Benteng Kalamata.
Benteng ini dibangun oleh Belanda sebagai media pertahanan melawan bangsa Portugis yang ingin menguasai rempah-rempah di Ternate ini. Ayoooo coba inget-inget pelajaran sejarah pas SMP dulu :p . Benteng dibangun di tepi laut. Kalau di foto, sebelah kiri sudah laut. Ukurannya tidak terlalu besar.
(Benteng Kalamata)

2) Lupa nama tempatnya. 
Tempat ini diambil sebagai latar uang Rp 1000,- . Coba cek uang seribu yang ada di dekat kalian. Foto di bawah ini, diambil dari posisi samping (kan kalo di uang 1000 dari posisi depan). Gunung yang dibelakang itu adalah gunung Tidore. Kalau mau nyebrang dari Ternate ke Tidore pakai speedboat selama 30'.
(latar uang Rp 1000,-)

3) Danau tolire.
Danau ini danau yang terbesar di Ternate, terdiri dari danau tolire besar dan kecil. Oh ya, pas itu aku mencoba melempar batu ke dalam danau tersebut (ada yang jualan bongkahan batu, harganya 5000), hasilnya adalah rasanya udah kuat dan jauh ngelempar batu untuk sampai ke tengah danau, alhasil si batu ternyata cuma jatuh di tepian danau which means danau tolire berarti luas, besar, dan (pastinya) dalam.
(naik tangga dulu untuk sampai ke danau)

(danau tolire besar)

Saat turun dari danau tolire besar, akan dijumpai danau tolire kecil yang bersebelahan dengan laut lepas.
(danau tolire kecil)

(laut di samping persis danau tolire kecil)
Eh, gunungnya kayak bertopi ya?
Fuuuhhh tadinya mau lama-lama main di laut ini. Masya Allah indah banget. Suhunya juga lumayan panas, ga kuat lama-lama. Kalau masih bisa lama-lama di main di pantai ini, rencananya mau bikin tulisan 'Ternate, ILU" *mulai alay deh.
Lanjuuuttt....

4) Pantai Sulamadaha
Naahhh di sini nih yang paling lama mampirnya selama jalan-jalan. Kalau udah sampai di pantai sulamadaha, jangan kegirangan dulu. Ada 'hidden heaven' yang katanya jarang pengunjung tahu, rata-rata pengunjung udah main pasir dan berenang di pantai itu. Coba bersabar dan jalan lagi +/- 1 KM dari pintu masuk. Nanti ada teluk yang bentuknya segitiga, dan di sana kita akan dimanjakan pemandangan laut lepas. Bisa juga naek ojek dari pintu masuk ke teluk sulamadaha, bayarnya 10000. Tapi kami milih untuk berjalan kaki biar bisa lebih nikmat mengagumi ciptaan Allah. Ga ada duanya deeehhh :D
(pantai sulamadaha, pintu masuk)

(sampai di teluk sulamadaha)

 
(I'm ready to jump!)
Sempat ngobrol sama 2 anak perempuan ini. Shy-shy cat mereka berdua. Diajak buat foto bareng, mereka malah kabur dan nyebur *duh sedih*.


(Byuuurrr~, airnya lumayan dingin)

(pemandangan ke laut lepas)

(airnya jernih banget)
Ya Allah, mau mau mau bangeeett nyebur! Hahaha tapi gimana caranya? Akhirnya cuma bisa main-main sama air aja. Di teluk ini, kata orang sekitar ada taman laut di bawahnya (*.*)
Setelah shalat ashar di mushala warga, teman papa (lahir di Ternate) mesan makanan khas di sini dan beli kelapa.
(pisang pake sambel ulek + kelapa)
Sambil makan dan minum, ambil posisi duduknya ke laut lepas. Alhamdulillah lengkap sudah hidden heaven-nya :D
Buat yang mau honeymoon, Ternate recommended banget untuk dijelajahi berdua.
(nanti ga mau lagi dinikmatin sendirian)

5) Taman Batu Angus
Next, malala (bahasa minang : jalan-jalan) ka taman batu angus. Tambah amazing lagi pas sampai di situ. Katanya dulu taman batu angus ini sering dijadiin tempat-tempat orang uji nyali, tapi sekarang udah ga dibolehin. Emang iya sih isi tamannya batu-batu yang menghitam (lebih hitam pekat dari batu biasa), akibat dari meletusnya Gunung Gamalama tahun 1700-an. Laharnya turun ke bawah dan membakar batu-batuan. Ga kepikir berapa lama batunya mendingin.
(manjat ke atas bebatuan)

(tuuhh batunya hitam pekat. Liat, itu gunung gamalama)





(hello Papa, I was on the top)
Lagi, dan lagi, disampingnya selalu ketemu sama laut :D
Manjat ke atas gunung bebatuan pakai gamis. Hehehe nekat sebenarnya,,,

(mobil bisa masuk kok, tapi enaknya jalan kaki)

(senja menunggu tuan @taman batu angus)

6) Benteng Talukko
Unfortunately, karena udah adzan maghrib, jadinya ga sempat ke 1 benteng yang indah, benteng Talukko. InsyaAllah kapan-kapan ke Ternate lagi, sekalian ke Tidore. Aamiin
(dari google)

02-10-2015

Hari ini diajak makan sama teman papa ke Royal's Resto, makan makanan khas Ternate dan ada juga yang dari Ambon.
(Teri dan gohu)
Sebelah kiri : teri. Sebelah kanan : gohu (ikan mentah yang dipotong-potong : rasanya ga amis sama sekali + irisan bawang merah mentah + air jeruk).
Enaaaakkkkk :9

(Bapeda)
Rasanya hmmm... agak aneh. Yang bening itu mirip kayak aci dan cara makannya langsung ditelan, ga perlu di kunyah. Ditambah kuah rasa asam pedas. I love it !!! Sungguh.

03-10-2015

This is the end of my journey in Ternate for 5 days. Thank you Ternate for colouring my life.
I'll be back soon, insyaAllah....

(kresek isinya batu bacan *tapi boong* )

Jadi, kapan mau mengunjungi Timurnya Indonesia?