Monday, February 15, 2016

Memaknai sendiri, sepi

Apa yang bisa dilakukan dengan orang yang belajar menyukai sepi?
Bukan ia tak mau bersosialisasi, tapi waktu dan keadaanlah yang membuatnya begitu.
Bukan pula ia tak mau berusaha mencari teman, tapi ia tak tau harus pergi kemana, dan bertemu siapa.
Apa yang bisa dilakukannya ketika keadaan, waktu, dan kesempatan ingin meminta dirinya untuk tinggal dalam kesendirian?
Entah untuk berapa lama.
Hari ini saja? Atau selamanya?

Dunia yang ia kenal 5 tahun silam, sungguh berbeda dengan keadaannya sekarang ini.
Ia tidak ingin jika dalam sendiri, ia melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat.
Merasakan dirinya tidak berguna sama sekali.
Bergunakah ia hidup selama ini?

Kini ia hanya berharap suatu saat nanti ada orang yang mengajaknya keluar dari kesendiriannya, dan kesepiannya.

"Pasti cepat atau lambat orang itu akan datang" pintanya pada Tuhan di sepertiga malam.


Friday, February 12, 2016

Kehidupan Pasca Kampus

Menyikapi kehidupan pasca kampus.

Selama di kampus (kurang lebih 4 tahun) yang hanya didapat yaitu hard skill alias ilmu yang ditekuni, mending benar jurusan yang diambil sejalan apa yang kita impikan. Kalo salah jurusan? Jadilah kuliah menjadi setengah hati dan ilmu juga untung-untungan masuk.
Dear calon mahasiswa, coba deh ambil jurusan yang sesuai dengan kemauanmu dan yang bisa menopang impianmu. Setiap orang itu hebat, calon orang-orang besar, kamu itu bisa merubah dunia!
Please orang tua, jangan anakmu di-ultimatum dengan gengsi-gengsi yang tumbuh di masyarakat.
Menjadi dokter!
Menjadi arsitek!
Menjadi insinyur!
Menjadi pilot!
blablabla...
Ingat profesi tidak menentukan rezeki, tapi kegigihan dan ketulusan dalam menjalani profesi yang akan mendatangkan rezeki, sama syukur (jangan lupa!).
Itu gengsi yang berbicara bukan mimpi anak-anak kalian yang berbicara.
Beri mereka ruang untuk memilih dan membuat agenda untuk mimpi-mimpinya, tugas orang tua yaitu membimbing mereka untuk melihat realita sekarang ini. Zaman orang tua berbeda dengan zaman anak-anak Anda. Cara berfikir mereka pasti akan berbeda juga dengan cara berfikir orang dulu.
Coba menjadi orang tua yang kekinian (up to date), dan jangan mengikat :)
Kasih mereka tantangan untuk menyelasaikan permasalahan yang ada sekarang ini. Menerawanglah ke depan, bukan ke sekarang ini.
Bebaskan mereka bermimpi setinggi langit karena mereka ingin hidup dalam mimpi dan tujuan hidupnya, bukan dalam dunia kegengsian dari orang tua. Cukup bimbing saja mereka dan dekatkan lagi kepada Sang Maha Pencipta agar mimpinya tidak keblangsat istilahnya mah.
Beri mereka dorongan, semangat, dan energi untuk meraih apa yang mereka cita-citakan.
Oya, satu lagi, kasih mereka "KEPERCAYAAN".
Everychild has dream and don't make it limit.

Oke, balik lagi ke topik : kehidupan pasca kampus.

Kamu yang udah keburu kecemplung dalam dunia yang bukan dunia kamu, pilihannya hanya ada 3 (menurut saya) :
1. Segera perjuangkan lagi jurusan yang sesuai dengan minat dan mimpi kamu
2. Perbanyak melatih soft skill
3. Sabar dan berbaiksangka ke takdir Allah
Yang jadi masalah adalah ketika di kehidupan pasca kampus. Bingung deh mau ngapain kalo belum dapat kesibukan yang bermanfaat. Mangkanya kalo lagi jadi anak kuliahan, jangan jadi :
1. Kupu-kupu (kuliah-pulang, kuliah-pulang)
2. Kura-kura (kuliah-rapat, kuliah-rapat)
3. Kuda-kuda (kuliah-dakwah, kuliah-dakwah)
4. Kuda-kuda (kuliah-dagang, kuliah-dagang)
5. Kunang-kunang (kuliah-nangkring, kuliah-nangkring)
dan istilah lainnya...
Coba seimbangkan hidupmu. Hidupmu ga hanya di dunia aja kan? Kamu itu lagi otw ke kehidupan akhirat, tinggal nunggu giliran aja malaikat Izrail bertamu. Udah siap?
Hard skill + soft skill + akhirat skill = Balance :)
Berasa deh kehidupan pasca kampus 180 derajat berbeda banget sama yang kamu pikirin.
Hmmm saran aja, jangan nyaman sama sistem yang sudah ada. Maksdunya?
Yaaa itu, masuk TK, SD, SMP, SMA, Kuliah, Kerja, nah kalo udah penat sama kerja mau apa?
Bisa bertahan di dunia yang keluar dari sistem yang sudah ada?
Hei, you have your own talent, oppurtunity, and dream, haven't you?
Ayolaahhh be stonger than you think. Give a push and power for yourself.
Jangan jadi orang lemah karena udah masuk ke sistem.

Udah dulu nulisnya, semoga kata-kata yang ceplas-ceplos ini ada gunanya.
Maaf kalo ada yang kesinggung, bukan maksud begitu, tapi sangat bermaksud begitu.
Hehehe *not kidding for sure*

(tulisan ini adalah hasil ke-random-an diri di malam ini)
*tulisan ini sebagai catatan untuk diri sendiri saat di kemudian hari posisi penulis sudah bukan sebagai anak lagi*