Saturday, February 7, 2015

Castelul Peles, Brasov (end)

Bismillah...
In the name of Allah The Most Merciful.

Alhamdulillah, di sela-sela kesibukan saya dalam berwirausaha kerudung (sekarang lagi mengambil kuliah profesi apoteker di UNPAD), saya kangeeennn ingin nulis lagi. Terlalu banyak hal-hal berharga yang sayang jika tidak dituangkan ke dalam tulisan -untuk dikenang-.
Mungkin ini tulisan terakhir saya tentang pengalaman di Romania :'(

Ini hari kedua saya di Brasov (7 September 2014).
Kali ini pergi ke Castelul Peles (Peles Castle). Perjalanan ke istana ini saya angkat ceritanya menjadi cerpen yang dilombakan di BILQIS 5. Padahal ini cerpen pertama yang saya buat, pengalaman pertama, dan menjadi juara pertama :D

Dimulai dari saya selesai shalat subuh (baru subuh jam 05.45 waktu Romania).
Kemarin janjian dengan Nanes, kita berangkat jam 07.00. Dia ingetin juga untuk pakai jaket yang tebal. Selama di sana lagi musim peralihan dari summer ke autumn. Ya sudah, saya siap-siap untuk shalat dan mandi. Saya sekamar berdua sama Arantxa. Enak banget laaahhh penginapannya. Kenyamanannya sebanding sama harganya. Selesai mandi (saya pakai kerudung di dalam kamar mandi), saya bangunin Arantxa. Tapi, mungkin maklum bule, dia ga mandi. Katanya dingin. Padahal bisa air panas juga. Semalam, saya ngobrol sama Arantxa. Dia kaget ketika saya (Muslim) diwajibkan untuk shalat 5x/hari dan terjadwal jam-jamnya. Dia salut sama ibadah muslim.
Jam 06.50, Nanes udah ketok-ketok pintu kamar kami. Tepat janjinya. Coba orang Indonesia gitu. Oya sepulang dari pertukaran pelajar ini, saya jadi on time malah bahkan "before time". Simpel sih sebenarnya kalau mau ngelatih sifat "on time", latih saja waktu shalatnya.
Kami pergi naek kereta, dan sehabis itu jalan ke castlenya. Ada cerita seru niihh...
Pagi hati itu saya cek suhu. Kalo di dalam rumah suhunya hangat, tapi ketika di luar, bbbrrrr ya ampuuunnn 7oC. Ampuunn pun pun, lebih dingin dari Cluj Napoca. I can't feel my feet. Di depan pintu gerbang, Nanes menelepon taxi untuk nganterin kami ke stasiun kereta api. Wuuusshhh dalam waktu kurang dari 5 menit, taxinya sampai di tkp. Selagi nunggu taxi, Nanes nunjuk tulisan Brasov di atas bukit. Model-model Hollywood gitu. Nah nanti kami bertiga akan mengunjungi tulisan tersebut.
Sampailah kami di stasiun kereta api. Langsung beli tiket dan mencari mesin minum. Aku minum kopi untuk menghangatkan badan. Beli tiketnya di lantai 1, dan tempat tunggunya di lantai 2.
Kami duduk berhadapan dengan pintu kaca geser, jadi kalau kereta udah datang, bisa kelihatan. Hihihi ada cerita menarik dan lucu selagi nunggu kereta.
Posisi duduknya dari kiri ke kanan = saya, Nanes, Arantxa. Ga berapa lama, seorang nenek2 datang melewati depan kami dan duduk selang 2 kursi. Kalo udah tua, perempuan di sini wajib pakai head cover. It's like a veil (kerudung). Beberapa menit kemudian, saya merasa ada yang mengawasi dan melihati. Saya cari-cari sumbernya, ternyata nenek itu. Saya lirik ke arah neneknya, terus nenek itu berhenti (kepalanya seperti semula). Setelah saya ga melihat lagi, nenek itu melihat ke arah saya lagi. Hahaha curi-curi pandang gitu. Untung bukan laki-laki yang kayak gitu :D
Masih terlihat aneh wanita yang berkerudung di Romania.
(udah di dalam kereta. Ada tulisan Brasov)
Let's explore Brasov...
Lama perjalanan sekitar +/- 1,5 jam. Sepanjang perjalanan saya melemparkan pandangan ke luar jendela. Masya Allah, You are the best Creator ever. Kiri kanan diapit oleh pegunungan Carphatian. Penuh dengan pohon cemara. Kurang lebih kayak gini pemandangannya (diambil dari google). Saya lupa foto saking asiknya menikmati pemandangan di luar sana. Hehehe...
(Carphatian Forest)

Di dalam kereta pun ga ada pemanas, jadinya dingin, perkiraan suhunya 5 derajat Celcius. Untung saya pake celana laging (yang lebih diprioritaskan untuk lebih menjaga aurat) dan manset tangan. Tuh kan apa yang diperintah Allah benar-benar ADA manfaatnya :D
Setelah menikmati pemandangan, eng ing eeeenngg saya tertidur di kereta (duduk di dekat jendela). Kata orang-orang sih saya pelor (nempel terus molor). Udaranya mendukung juga sih sampai-sampai ujung hidung dingin.
Setelah sampai di statiun, kami turun dan mulai menjelajah perjalanan menuju Castelul Palace. Dari statiun ke palace-nya ditempuh dengan berjalan kaki menaiki hutan tersebut, alhamdulillah badan jadi hangat. Tapiiii lumayan nyesak di dada juga karena semakin tinggi tempat, kadar O2 juga semakin menipis.Jadi kadang berhenti-berhenti sebentar untuk menormalkan pernafasan. Sepanjang pendakian, ada 1 anjing yang setia menemani kami sampai ujung jalan terakhir (udah dekat palace).

(go straight and you'll find the palace. It's about 500 meter)

Pas lewat jalan itu, baru ada beberapa pedagang yang membuka lapaknya. Lagi tahap siap-siap. Kemudian lanjut jalan lagi...
Taraaaa finally, sampai juga di castelul palace. It was such a beautiful palace.
(entrance)

(castelul palace)

(sedikit2 berhenti untuk ambil foto :D )

(there was a cafe on the corner)
Lanjut jalan lagi ke atas, akhirnya sampai juga di castelul palace (lucu pengucapannya oleh orang Romania).

Di sini, saya mengabadikan video yang direkam dari tab saya dan pakai tongsis biar kelihatan sekelilingnya. Yaaaa banyak turis-turis asing yang berkunjung ke sini. Dimulai dari Belanda sampai yang sipit-sipit (Jepang dan China). Saat take video ada beberapa turis yang sedari tadi merhatiin saya. Dalam hati 'biarin ajaaa.. kapan lagi kesempatan untuk ambil video di sini'. Jadi saya take video sambil nahan malu sebenarnya. Selesai take video, tiba-tiba ada turis laki-laki yang entah dari negara mana, menghampiri saya. Dia meminta saya mengulang cara saat take video tadi. Haaaa ada apa gerangan?
Terus saya tanya untuk apa, dia bilang, dia mau ambil ngerekamnya. What?!?!
Selesai saya mengulang, dia terheran-heran sama tongsis yang saya pakai. Hahahahaha......
Mr. X : What is that? *sambil nunjuk tongsis
Me     : It's stick, in Indonesia called tongsis.
Mr. X : Cool. It's my first time to see it. Oke, thank you for your video. Bye.
Habis itu saya lari ke Nanes dan Arantxa untuk menceritakan kejadian tadi. Mereka bilang : your stick is celebrity in here. Akhirnya kami masuk untuk membeli tiket masuk sambil ketawa-ketawa mengingat kejadian tadi.
(gerombolan orang itu sedang mengantri untuk masuk ke palace)


(terkagum dengan desain dan lukisan dindingnya)

Oya, jenis tiketnya tergantung kita mau ambil palace tour sampai lantai berapa. Kalo ga salah, istana ini ada 4 lantai. Kalo sampai 2 lantai tour-nya harganya lebih murah yaitu 12 Lei. Jadi kami memilih tour sampai lantai ke-4. Harga tiketnya sekitar 15 Lei = 15 x 3500 = Rp 52.500. Kalo mau take photo bayar lagi sebesar 25 Lei (87.500) dan take video harganya 50 Lei (165.000). Jadi saya pilih yang 15 Lei aja. Selesai membeli tiket, kami mengantri untuk masuk ke dalam palace. Tour guidenya juga terspesialisasi dalam hal bahasa yang mereka kuasai. Ada sekitar 5 jenis bahasa, saya masuk ke yang bahasa Inggris. Para turis diharuskan memakai slipper (sendal kain) sebagai shoes cover.
(lagi nunggu antrian yang panjang, duduk dulu)

Psstt bisa dilihat hikmah perjalanan ke catelul palace ini dalam bentuk cerpen di http://adilannisa.blogspot.com/2014/11/cerpen-refleksi-jiwa-di-istana-surgawi.html ..
Masya Allah dalamnya wah2 sekali. Berlapiskan emas, tapiii seremnya itu banyak patung-patung gede. Kadang juga ada lukisan-lukisan orang bugil di suatu ruangan. Sebisa mungkin alihin pemandangan ke meja, kursi, tempat tidur, dll. Ada juga 3 pintu rahasia yang kayak di film-film itu loohh.. Kalo digeser bukunya atau ditekan suatu tombol di ukiran dinding, maka akan terbuka pintunya yang akan langsung masuk ke ruang tidur putri kerajaan. Tour guidenya mempraktekan :D
Selain itu ada juga lift yang tersembunyi, ini juga taunya karena dikasih tau sama tour guide. Belum lagi melihat kemewahan yang lain *namanya juga kerajaan*. Lama touring sekitar 2 jam.
(selesai touring)

(belakang ini ada taman kerajaan)

(I feel free)

(captured by me)

(taman kerajaan, masih luas lagi)

(little palace)
Samping istana tadi, ada lagi istana kecil tempat raja dan keluarganya menikmati hari. Ini lebih sederhana segala perabotannya. Harga tiket masuk ke sini juga lebih murah. Kalau readers pernah mainan komputer The Sims 3, kirang lebih mirip cat dan ukiran-ukirannya kayak mainan itu.
Kemudian kami menelusuri jalanan pergi tadi untuk ke statiun kereta api. Sambil menuju jalan balik, saya sempat beli beberapa oleh-oleh dari castle ini. Harganya menurut saya ga terlalu mahal atau murah.
(sekarang jalanan masuknya yang tadi penuh dengan pedagang-pedagang)

(stasiun kereta api)
Kami akhirnya ga jadi naik kereta api karena kami telat sekian menit, dan baru ada lagi sekitar 1 jam. Jadinya, pulang pakai bis. Harganya ga terlalu berjauh beda. Kemanapun saya melangkah, orang-orang bule pasti melihat ke arah saya. Lalalala~

Lanjuuttt,,, kami sampai di kota Brasov jam 13.00. Nanes (teman dari Romania) ngajak kami nyobain makanan tradisional Romania. Berkuah gitu. Kami makan di restoran terbuka di pinggir jalan.



(bisa dilihat nama restorannya)

(saya memilih ciorba de legume)
Ingat! sebelum menentukan pilihan pesanan, jangan lupa tanyakan "detail" ke orang yang ngerti. Kalo saya menanyakan ke teman romania saya. Saya minta dia menanyakan ke pelayannya apa penggorengannya bercampur dengan penggorengan bekas babi atau nggak. I want to make sure. Pokoknya itu penting loohh, ga mau kan di darahnya ngalir darah yang haram?

(Ciorba -romanian traditional food-)

(let's eat! )
Liat kan ada semangkuk kecil warna putih? Itu kayak semacam mayonnaise. Jadi mayones dicampur ke soupnya. Rasanya? Lumayan enak juga. Tapi pastinya rasa rempah-rempahnya lebih berasa di masakan Indonesia. I love Indonesian food.

Perjalanan masih berlanjut lagi, kami diajak pergi menelusuri kota Brasov. Pergi ke benteng pertahanan bekas perang, terus ke puncak brasov, ke narrowest way in Europe, dan ke city central. Fiuuhh semuanya ditempuh dengan jalan kaki. Kebayang kan capeknya? Oke saya lebih banyak tampilin foto-foto penjelajahan ya...

(bentengnya panjang mengitari kota Brasov)

(lagi istirahat untuk ke puncak Brasov)

Sebenarnya perjalanan ke puncak Brasov bisa dengan jalan kaki macem hiking. Tapi ga mungkin. Tinggi hingga ke puncaknya sekitar +/- 950 mdpl. Akhirnya kami naik kereta gantung untuk sampai ke puncak.
Aaannddd here we are... on the top of Brasov
(puncak)




Pas di puncak, saya melihat ada gua yang terbuka dan ada patung bunda Maria, terus ada bekas bouquet bunga yang diletakkan di dekat patungnya.

Next, pergi ke jalanan paling sempit se-Eropa.

(secret way)
Kata teman yang romania, banyak turis-turis yang berkunjung ke Brasov tapi sedikit yang tau tentnag jalanan kecil yang ada di foto tersebut. Itu jalanan dekat benteng yang memagari 1 Brasov. Lucky me... Makasih Nanes udah mau kasih tau secret way in Brasov :)

(city central)
Tadi habis dari puncak Brasov (liat kan tulisan Brasov warna putih yang di atas sana?)

(kanan kiri lebih banyak tempat makan dan nongkrong)

Taraaaaaa~ sampai juga akhirnya di narrowest way in Europe :D
Lucky me...
Namanya strada sforii. Mungkin untuk jalanan tersempit masih menangan Indonesia. Lihat aja gang-gang senggol di Indonesia, ga terhitung jumlahnya. Hehehe...

(strada sforii)

(pas masuk strada sforii)

(Black Church)

(Black Church)

(city central)

Alhamdulillah perjalanan hari ini selesai, lalu saya sendiri kembali ke penginapan dengan taksi (Arantxa dan Nanes masih jalan-jalan di city central). Saya balik duluan karena belum shalat zuhur + ashar (di-jama'). Di sekitar city central ga ada prayer room. Selain itu saya mau mengemaskan koper untuk kepulangan besok ke Malaysia dan ke tanah air Indonesia.
Saya besok berangkat jam 14.30 dari kota Bucharest yaitu di Henri Coanda airport.
Bye-bye Brasov...

(waiting room in Henri Coanda airport)

and it's the end of my story in Romania. Thank you Romania for colouring my life.