Tuesday, September 23, 2014

Bucharest, Romania

Alhamdulillah sampai juga di Bucharest, Romania, East Europe.

Sampai di Romania sekitar jam 16.00. Nah perbedaan waktu dengan Indonesia yaitu beda 4 jam (lebih cepat di Indonesia). Jadi, di Indonesia lagi jam 20.00 malam.
Untuk memberi kabar ke keluarga, aku selalu aktifin wi-fi airport dan publish location di facebook.
Norak sih, tapi mau gimana lagi. Ga tau cara lain.
Sekalian banyak juga selain keluarga yang nanyain keberadaan aku, maklum perempuan sendirian pergi jauuhh pula.

Pas mau reclaim baggage

 Nah pas di bandara, aku cepat-cepat cari money changer dan tukar dari Euro ke Lei, tapi ada commission sekian persen. Tips lagi :

1. Download aplikasi 'currency' di tab agar tau langsung berapa nilai tukar mata uangnya. Jadi readers ga perlu repot-repot hitung pakai kalkulator untuk menghitungnya.

Sayang oohh sayangnya, petugas di airport Bucharest ga bisa berbahasa Inggris, hanaya bisa bahasa Romania. Deg!
Tips berikutnya :

2. Gunakan bahasa tubuh dan kata-kata yang umum diketahui banyak orang. Cara ini aku pakai ketika aku mau menuju ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Romania dari Otopeni Airport. Nanya kendaraan yang menuju ke sana. Bisa sih naek bis dari bandara, tapi orang KBRI rekomendasiin naek taxi aja dan beri alamat KBRI.
(saat menunggu taxi yang sesuai sama no tiket pesanan)

Taxi di sini pakai tarifnya untuk tiap KM, kan kalo di Indonesia pakai barometer. Nah ini penampakkan supir taxinya. Kece badai, ga berseragam, sampai-sampai aku ragu bener ga ya ini supir taxinya. Taxinya dilengkapi sama GPS jg.

Let's go... ngebuutt meeenn!!!

(KBRI di Romania, Strada Gina Partichi/Orlando)

Orang kedubes namanya mbak Resti, cerita ke aku setibanya aku di KBRI. Beliau ngasih tau pernah 2 tahun kemarin Turis Jepang yang juga sendirian ke Romania, dibawa kabur oleh supir taxi-nya. Esoknya hanya ditemukan mayatnya saja. Innalillahi...
Mbak Resti tenang ketika tau aku sampai di KBRI dengan selamat. Alhamdulillah.
Nah aku nginapnya di wisma KBRI. Kalo foto di atas itu gedung kerja orang-orang kedubes.
Nama Pak dubesnya : Pak Diar, atau aku manggilnya om Diar. Baaiikk sekali om Diar, dikasih tempat nginap di wisma KBRI gratis. Sayang, aku lupa  foto sama om Diar :(
Seperti inilah Romania menyambutku :D




Terus yang aku suka dari wisma adalah mahasiswa yang lagi nginap di wisma (pas itu ada mahasiswa dari AISEC juga) bebas untuk masak-masak di dapur. I love cooking.



Udah kayak dapur idaman deh pokoknya .... kece.
Yup, saatnya istirahat di Romania. Oya di sini mulai gelap itu jam 8 malam. Padahal kalo di Indonesia jam 6 sore udah gelap. Waktunya beradaptasi.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Buna Ziua (good morning)
Now, i'm ready to travel around in Bucharest for 3 days before i go to Cluj Napoca.

Tempat yang aku kunjungi sama teman Malaysia (cuma bisa ketemu 1 hari sebelum besok dia pulang), named Mursyida yaitu ke gedung parlemen. Kami hanya bermodalkan buku saku dari KBRI. Tips selanjutnya :

3. Jangan malu bertanya sama bule-bule dan siap sedia peta. Rata-rata mereka baik kok, tapi kadang ada juga yang ga mau disapa.

(buku saku dari KBRI)

Untuk ke gedung parlemen itu, kami hanya nunjuk gambar gedungnya yang ada di buku saku dan nanya 'how to get there? This building'. That's it! 5 menit kami mencari bule yang mau dimintai tolong. Kami disuruh naek metro (kereta bawah tanah) n habis itu tinggal jalan kaki. Tetap, modalnya bertanya di setiap tempat agar ga kesasar. Suhu di Bucharest hampir sama kayak di Indonesia, bahkan kata orang kedubes bisa sampai 38 derajat C. Huwoooww...

(kereta metro di bawah tanah)


Sampailah kami di gedung parlemen. Psstt... ini gedung parlemen terbesar ke 2 di dunia looohh...

(with Syida, Bucharest'14)

(helped by tongsis alias tongkat narsis)

Sepulang dari gd parlemen, kami pergi ke suatu tempat untuk ngambil barang syida yang ketinggalan di bis arah Cluj ke Bucharest. Yuupp tantangan lagi. Kami menyoba naek bis RATB dan ga tau cara gunain tiketnya. Jadinya kami naik-naik aja (tanpa tiket bis). Ternyata di dalam bis juga ga ada kernek macam di Indonesia. Cuma ada supir aja, dan ga kenapa-kenapa sampai akhirnya kami sampai di tempat tujuan, malah hingga sampai KBRI lagi. Bolohooo...
Pas cerita-cerita dengan orang kedubes, bapaknya kaget karena sewaktu-waktu ada polisi yang suka meriksa ke dalam bis, dan jika ditemukan penumpang tanpa tiket bis, maka akan didenda sebanyak 50 lei = Rp 175.000. How lucky we are!
Jangan dicontoh ya readers :p

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lalu..lalu.. hari esoknya (Syida udah pulang ke Malaysia) aku sendirian ngebolang ke Triumph. Menurut aku bangunan triumph itu kayak gapura raksasa. Romania ini terkenal juga dengan nama 'The Little Paris' :D
Akhirnya aku menyusuri jalanan dengan seorang diri. huuftt,,, tentu saja dengan hanya bermodalkan peta dan bertanya ke orang sekitar. Aku jadi trendsetter loohhh di Romania, bahkan serasa artis karena wherever i go, many eyes look at me. How lucky i am!
Tebak kenapa bisa? 
Ya, karena aku pake kerudung. Hehehe... di sana mayoritas agamanya Kristen Orthodoks dimana para perempuan yang sudah menikah, harus pake kerudung (head cover). Pakaian suster-susternya juga tertutup dan berkerudung panjang, sama kayak Islam.

(ngebolang sendiri, ku harap tahun depan ada yang menemani. Aamiin)

(Museum Geologi)

 (jauh perjalanan : 5 KM dan itu jalan kaki)

 (just go straight to reach triumph)

 (ada central park + free wi-fi. Wuuusshhhh kencang)


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari ketiga di Bucharest, aku ngebolang lagi sendirian. Kali ini aku mau nyoba naek 'Tourism City Bus'. Harganya 25 Lei = Rp +/- 80.000.
Tempat naik bisnya ga terlalu jauh dari wisma KBRI, cuma jalan 5 menit aja.

(mumpung bisnya lagi kosong)






(tanda bus stop)
Jadi kalo naek bis tur untuk turis akan mengunjungi 14 tempat wisata di Bucharest. Tapi sayangnya hanya beberapa yang bisa dilihat karena bisnya akan menjemput kembali di setiap tempat pemberhentian selama 40 menit, jadi aku putusin untuk ga turun bis dan menikmati suasana Bucharest. Itu beberapa hasil jepretan foto dari hp. Aku naek bis untuk 2 putaran karena pas itu lagi panaaass....
Di dalam bis lantai 2 tanpa atap, aku dapat teman ngobrol, seorang ibu-ibu yang asalnya dari Romania tapi di kota manaaa gitu (lupa). Dia baru saja pulang dari UK setelah 3 tahun disana.
Tips selanjutnya :

4. Jadi orang yang terbuka dan friendly ya readers kalo mau dapat teman perjalanan :) . Jangan diem-diem aja sendirian. Ga enak looohh (sebenarnya) jalan-jalan sendiri. Hehehe

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Yup di hari ini aku akan berangkat ke kota Cluj Napoca, tempat dimana aku melakukan pharmacy student exchange. Berangkat siang. Aku diantar sama orang kedubes naek mobil dinas (BMW atau Mercy. Lupa). Baek pake bangetlah pokoknya orang kedubes Indonesia (y)

4 comments:

  1. Hallo ka Adila,

    Kak aku mau tanya, kakak di bucharest tinggal di wisma Indonesia, itu kakak hubungin kemana ya ka?
    Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haaiii :)
      Aku hubungin orang kedubes by email. Jadi aku buka web indonezia.ro
      Ada list kontak sama orang kedubes yang di sana.

      Bisa buka link ini & send email ke salah satu kontaknya
      http://indonezia.ro/romana/stafamb.html

      Have a fun trip ^^

      Delete
  2. Halo kak, waktu itu kakak nge email org kbrinya kayak gmn yaa? Konten emailnya apaa? Aku mau nge email bingung gt takut ga sopan. Makasih kak!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku ngemail-nya kyk gini :
      Perkenalan dulu >> tujuan pergi ke romania >> sebutin tgl kita ke sana >> jabarin keperluan kita kontak kbri di romania untuk apa.
      Hehe aku ga panjang2 emailnya. Orang2 kbri nya ramah2 kok :)

      Delete