Syahdan, menulis blog ini membuat saya bernostalgia tentang jalan hijrah yang sudah saya tempuh sejauh ini. Panjang juga ya ternyata & so precious.
Masa remaja adalah masa-masa menemukan jati diri. Butuh bimbingan banget, apalagi ketika gejolak-gejolak "itu" hadir.
Saat mengenal rasa suka dengan lawan jenis itu dimulai dari kelas 6 SD. Lambat laun semakin penasaran tentang rasa suka yang memang sengaja Allah hadirkan untuk hamba-hamba-Nya karena salah satu sifat Allah adalah Ar-Rahman (Maha Pengasih) & Ar-Rahim (Maha Penyayang). Wajar saja saya suka dengan lawan jenis, pikir saya saat itu. Di bangku SMP, mulai penasaran dan ingin mengenal lebih dekat tentang lawan jenis, istilahnya kepingin dekat-dekat dengan mereka, tapi mungkin memang sifatnya perempuan kali ya suka jual mahal ke laki-laki (saat itu) sehingga beberapa teman laki-laki yang pernah coba "nembak", saya tolak semua. Hahaha...
Wajar sih ada monkey love di zaman ABG (bangku SMP).
Alhamdulillah saya lolos dari kata "pacaran" selama di bangku SMP, sehingga hasil nilai UN saya memuaskan. Disamping itu alhamdulillah kegiatan saya juga padat (cieee...) dengan kegiatan les bahasa Inggris dan bimbel. Jangan pacaran deh pokoknya, bikin boros waktu, hati, perasaan, doku (uang), dan pecah konsentrasi. Kesimpulan itu saya bikin sendiri karena melihat teman-teman SMP yang pacaran. Ada yang nangis di kamar mandi karena si pacarnya selingkuh (yaelah!), nilai pelajaran jadi turun sehingga dia dipanggil sama guru, dan masih banyak lagi realita tentang ruginya pacaran. Salah satu yang bahaya juga dari pacaran adalah ketika sudah bukan Allah lagi yang pertama mengisi hati, tapi si cimon (cinta monyet).
Allah Maha Pencemburu loh!
Memasuki bangku SMA, rasa suka terhadap lawan jenis tidak terlalu menggebu-gebu daripada saat di SMP karena semakin banyak kegiatan-kegiatan di sekolah. Saat itu saya ikut ekskul bahasa Jepang yang membuat saya sampai saat ini masih keep in touch dengan orang Jepang, kegiatan paskibra sekolah, les bahasa Inggris, dan bimbel (wiihh makin padat ya jadwalnya).
"Alihkan rasa suka ke lawan jenis dengan melakukan banyak kegiatan-kegiatan yang positif, jadi pikiran tidak fokus ke situ terus"
Memang kita tidak bisa nolak rasa indah yang tiba-tiba hadir, tapi kita masih bisa meminimalisir dengan cara mengalihkannya. Jangan nyerah dulu !
Di bangku kelas 2 SMA semester 2 adalah titik balik kehidupan saya (hijrah), yang tadinya saya sangka hidup akan dibiarkan mengalir begitu saja : bayi ---> anak-anak ---> pendidikan formal (SD - kuliah) ---> kerja ---> menikah ---> punya anak ---> masa tua ---> kembali ke Sang Pencipta.
Ternyata tidak begitu kawan. Hidup tidak segetir itu. Saya yakin 100% setiap orang pasti mempunyai "titik balik" dalam kehidupannya yang membuat dia semakin mengenal siapa Penciptanya, asal dia memang ada niat untuk mengenal-Nya lebih dalam dan jauh, cepat atau lambat.
Kelas 2 SMA semester 2 awal mula saya hijrah menutup aurat walau belum rapat-rapat amat sih (kerudung masih pendek, pakai celana jeans, pergelangan tangan & telapak kaki masih terbuka).
Melalui kegiatan mentoring saya mulai mengenal Islam dan ternyata Allah memberikan hidayah-Nya melalui tulisan-tulisan di internet (di blog orang). Makasih banget untuk penulis blog yang sudah berkenan saya baca blognya. Semoga kalian mendapatkan pahala yang berlimpah karena telah menjadi salah satu jalan hijrah saya :) . Aamiin...
Kelas 3 SMA, saya mulai ulurkan kerudung hingga menutup dada, tapi masih 1 lapis. Rasa tidak nyaman berhijab nerawang itu muncul ketika saya semakin penasaran bagaimana Islam mengatur secara detail cara wanita untuk berpakaian yang menutup aurat. Saya banyak keliru selama ini.
Cara berpakaian muslimah yang diajarkan dalam Islam :
1) Kerudung tidak nerawang
Konon katanya, imajinasi laki-laki itu 4D. Kalau lekuk lehermu keliatan, apalagi selanjutnya yang dibayangkan laki-laki lebih jauh saat melihatmu ketika itu?
2) Pakaian tidak menyerupai laki-laki
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang berpenampilan seperti laki-laki (HR. Bukhari)
3) Pakaian tidak ketat/tidak membentuk lekuk tubuh
“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128).
4) Memakai kerudungnya tidak boleh seperti punuk unta (alias dipakaian konde, sumpelan atau ikatan rambut yang tinggi)
Cek hadist yang di point no 3
5) Menutup seluruh badan kecuali wajah dan telapak tangan
Berarti kaki termasuk aurat ya ! Segera pasangkan kaos kaki.
6) Tidak tabarruj
7) Kerudung diulurkan sampai menutup dada
(alhamdulillah inilah saya yang sekarang)
Benar-benar Islam memuliakan wanita ternyata ya :)
"Sami'na wa atho'na (kami dengar dan kami taat)"
Kepada yang sedang atau sudah penat dengan kehidupan dunia, cobalah berlari menjemput hidayah. Minta ke Allah agar diberikan hidayah.
Pun ketika saya mencoba untuk mengikuti apa yang sudah diatur sama Allah, terdapat penolakan dari keluarga sendiri. Hehehe Allah sedang menguji seberapa kuat niat saya untuk berhijrah. Wuusshh cobaannya mantap!
"There's a will, there's a way, insyaAllah"
Coba baca kutipan ayat Al-Qur'an di bawah ini :
"Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal" . (QS Ali Imraan : 159-160)
Ingat, keraguan itu datangnya dari Syaithan yang istiqamah menggoda manusia...
"I hear, I know
I see, I remember
I do, I understand"
Dengan taat melaksanakan perintah-Nya, kita akan mengetahui hikmah dibaliknya. Mengapa wanita harus begini, begitu, tidak boleh begini dan begitu. Udah, ikutin aja titah-Nya.
:) :) :)
Di dunia kampuslah (UNPAD) saya menemukan wadah tumbuh yang baik setelah sebelumnya di dunia SMA saya mendapatkan hidayah, selayaknya bakteri akan berkembang dan tumbuh dengan cepat di media yang sesuai dengannya.
-bersambung-