Banyak orang yang kebingungan karena belum juga menemukan jodohnya,
padahal sudah sangat ingin menggenapi hidupnya. Dulu aku juga pernah
mengalaminya, sepanjang proses menemukan kamu. Eh, maaf, kamu tidak suka
kalau aku bilang aku menemukan kamu. Katamu, jodoh bukanlah barang
hilang yang harus ditemukan. Jodoh itu dipertemukan, karena siapapun
dia, sudah Tuhan tetapkan semenjak kita berada dalam kandungan ibu.
Hanya masalah waktu saja, Tuhan mempertemukan kita dengan orang itu.
Jadi sebenarnya, kita tidak menemukan. Kita dipertemukan. Ada skenario
Tuhan yang mengatur semuanya. Dan semuanya akan terasa lebih mudah jika
kita mengikuti alurnya. Jika tidak? Kita hanya sedang mempersulit diri
sendiri.
Sebagian orang mencari pasangan yang tepat untuk menggenapi hidupnya.
Memilah-milih apakah seseorang tepat atau tidak untuk menghabiskan sisa
usia bersamanya, merasa bahwa dirinya punya sepenuhnya hak untuk
menentukan siapa jodohnya. Lupa bahwa yang memutuskan tepat atau tidak
tepat untuk perkara jodoh itu Tuhan yang Maha Tahu, bukan kita yang
egois dan banyak maunya ini. Belum mengerti bahwa kita akan benar-benar
tahu seseorang itu tepat atau tidak untuk kita, setelah kita hidup
menggenap dengan orang itu. Bukan dengan menerka-nerka apakah orang itu
tepat atau tidak. Jikapun setelah menggenap kita merasa kurang tepat,
kita punya banyak cara untuk memperbaikinya, untuk menjadikan rumah
tangga kita jadi lebih baik, untuk membuktikan bahwa kita dan pasangan
kita memang pasangan yang tepat, dan karena itulah Tuhan mempertemukan
dan menjodohkan sepasang manusia. Kita dan pasangan kita.
Pada akhirnya, jodoh kita adalah orang yang sah menggenapi kita.
Seberapa dekatpun kita dengan seseorang, seberapa dalam dan lamapun kita
berhubungan dengan seseorang, orang itu belum tentu menjadi jodohnya
kita. Orang tersebut akan benar-benar menjadi jodoh kita, kalau sudah
disahkan oleh aturan, aturan agama dan negara. Bisa jadi orang yang baru
kita kenal, bahkan seseorang yang belum pernah kita kenal
sebelumnya-lah yang ternyata sudah Tuhan siapkan untuk dipertemukan
dengan kita, untuk saling menggenapi. Entah melalui perantara apa
ataupun siapa.
"Setelah semuanya sah, cinta akan langsung menjelma menjadi
tanggungjawab, menjadi hak dan kewajiban dalam keseharian. Toh, ada
sepasang manusia yang dijanjikan berjodoh bukan hanya di dunia, tapi
sampai di syurga kelak; sepasang manusia yang saling mencintai
karena-Nya. Dan aku berharap bisa termasuk ke dalamnya.”
dikutip dari buku Genap by Nazrul Anwar
No comments:
Post a Comment