Thursday, September 15, 2016

Istikharah Cinta part 1


"Andai kamu tahu bagaimana Allah mengatur urusan hidupmu, pasti hati kamu akan meleleh karena cinta kepada-Nya"

Biarkan saya berbagi kisah dalam hal penantian si dia. Dia yang tidak saya ketahui namanya, bentuk rupanya, sifatnya, apa dia yang sudah saya kenal sebelumnya atau bahkan 0% saya tahu tentangnya. Setiap ada yang bertanya : "Dila kapan nikah? Ga punya pacar?".
Jawab saya : "Dia masih diumpetin sama Allah. Tenang aja dia lagi on the way kok".
Itu kalimat motivasi yang saya bikin sendiri, karena saya percaya cepat atau lambat dia pasti akan sampai di tujuan. Allah pasti akan mempertemukan!

Ketika saya sudah berhijrah di bangku SMA, alhamdulillah Allah menuntun saya di dunia perkuliahan untuk lebih jauh lagi dalam mengenal Islam. Sejenak saya mencoba menelusuri kembali cara-Nya dalam membimbing saya.

"Kalau kita tidak meminta ke Allah agar dibimbing, yaaa Allah tidak akan membimbing, jadi mintalah kepada-Nya"

Jadi, setiap selesai shalat, rutinkan meminta ke Allah agar diri ini dibimbing selalu di dunia dan akhirat. Ga usah gengsi meminta permintaan yang banyak ke Allah, malah Allah akan senang mendengarkan rintihan hamba-hamba-Nya :)
Baiklah, saya coba flashback lagi selama di dunia kampus. Dulu, saat di ujung tanduk (kelas 3 SMA) saya pernah meminta ke Allah tentang masa depan saya. Sungguh saya masih buta dengan dunia perkuliahan seperti apa, mau universitas dan jurusan apa, dll. Saya ga mau ambil pusing, akhirnya saya cari gampangnya aja, minta ke Allah secara blak-blak-an seperti ini :
"Ya Allah, berilah hamba universitas dan jurusan yang baik untuk masa depan dunia & akhirat hamba. Sungguh, hamba bingung, ga punya gambaran masa depan akan seperti apa. Bimbing hamba Ya Allah..."
Doa itu terus yang saya panjatkan di setiap akhir shalat. Terkadang aneh, banyak orang-orang yang setiap selesai shalat malah langsung chaw (pergi), tanpa menyelipkan sebuah doa di akhir shalatnya, padahal itu waktu yang mustajab loh.

"Berdoa dan memintalah kepada-Nya dengan penuh keyakinan bahwa doamu pasti akan dikabulkan, dan berprasangka baiklah kepada-Nya"

Seiring berjalannya waktu, Allah menakdirkan saya untuk berkuliah di Farmasi UNPAD. Pun, itu fakultas dan universitas saya memilihnya atas saran dari kakak bimbel NF (kak Dion). Saya cuma konsul seperti ini : "Kak, aku mau ambil di bidang kesehatan. Tapi ga mau kedokteran. Fakultas & universitas apa yang bagus ya kak untuk prospek kedepannya?".
Ya udah saya coba daftar sesuai saran kak Dion tadi, dan hanya sekedar tau farmasi itu tentang obat-obatan. Eeeehh ternyata keterima di sana. Sebenarnya saya juga keterima di akuntansi (paralel) UI, hmm tapi itu pilihnya iseng-isengan aja, ga serius mau di akuntansi.
"Farmasi? Apaan tuh? UNPAD? Dimana tuh?"
Bismillah, semoga ini memang jawaban doa saya & pilihan dari Allah. Percaya aja ke Allah.

Hmmm dunia perkuliahan...
Kalo menurut saya, dunia perkuliahan itu dunia yang penuh akan amanah dan tanggungjawab. Tanggungjawab kepada orang tua, masyarakat, dan ke Sang Pencipta (wiihh berat ya?). Iya! Kuliah itu jangan main-main, seriusin. Bikin targetan-targetan yang orang lain ragu terhadapmu (nah loh!). Ga apa-apa sekarang mereka meragu, tapi bisa kita buktikan di waktu yang akan datang. Sejak semester 1, saya udah bikin tulisan impian-impian di 2 lembar kertas yang saya tempelkan di dinding kamar kosan. Hmmm baru ada 70 mimpi saat itu. Nah sekarang masuk ke bagian bagaimana Allah menjawab doa-doa saya saat di ujung tanduk "dulu".

Pertama, Allah mempertemukan dan mengumpulkan saya dengan senior-senior yang masyaAllah luar biasa prestasinya dan begitupula dengan amanah-amanahnya. Baru juga di tahun pertama, saya sudah diberi amanah di rohis nya farmasi unpad (PHARMA).

"Berkecimpung dengan amanah di dunia organisasi, membuat saya semakin tau kualitas diri"

Psssttt kalo cari teman (hidup), bisa diliat dulu ia pernah mempunyai amanah dimana saja dan sebagai apa. Dari sana bisa terukur kualitas dirinya dan besarnya tanggungjawab yang pernah ia emban. 

"Setiap orang yang kita temui adalah guru bagi yang lain, pun diri kita sendiri adalah model berjalan bagi yang lain. Maka, berhati-hatilah dalam berbuat dan beramal"

Kata-kata itu yang selalu saya pegang dalam berbuat dan beramal. Kalo orang lain mencontoh perbuatan baik saya, alhamdulillah saya mendapatkan pahala yang selalu mengalir, tapi jika sebaliknya, maka saya akan mendapatkan dosa yang mengalir tanpa disadari. Saat di tahun ke-2 dan ke-3 amanah yang datang bertambah berat. Mungkin ini salah satu cara Allah menjaga diri saya dari lingkungan yang kurang baik di dunia perkuliahan. Dimulai dari tanggungjawab akademik, organisasi, dan kepanitiaan, saya lakoni dengan selalu berbaik sangka ke Allah : "Allah pasti punya maksud dalam memberikan amanah-amanah ini". Oya yang tak kalah pentingnya, setiap minggu jangan lupa berikan asupan makanan untuk rohani kita dengan banyak mengikuti majelis ilmu, seperti halaqah (mentoring/ liqo), kajian-kajian, dan mabit. Saat mulai mengenal halaqah inilah semangat saya bertambah beribu-ribu kali lipat. Semangat berprestasi karena-Nya. Saya jadi tau tujuan hidup, yang sebelumnya saya masih bertanya-tanya "untuk apa sih hidup di dunia?".

"Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku"
(Q.S Adz-Dzaariyaat : 56).

Ketika kita telah mengetahui tujuan hidup, insyaAllah hidup akan lebih terarah. Allah akan bimbing dengan sebaik-baiknya bimbingan.
Pada tahun ke-3 (2013), saya sudah mencari-cari judul untuk skripsi + dosen pembimbing dan berbisnis. Niat berbisnis hadir ketika sudah gregetan di pasaran susah menemukan pakaian untuk muslimah yang "benar" / syar'i untuk saya sendiri. Cari bahan sendiri, design model sendiri, dan produksi sendiri. Lama-lama banyak teman yang melirik dan tertarik, akhirnya diproduksi lebih banyak, hingga saat ini. Alhamdulillah...
Pada tahun ke-4, amanah yang Allah berikan lebih beraaattt lagi dan lebih serius. Saya kira amanah yang datang akan ringan, tapi Ia berkata lain. Kalau boleh cerita, di tahun ke-4 ini puncaknya kepala saya pusing ga ketulungan. Fikiran & tenaga terfosir banget sampai-sampai muncul cita-cita baru yaitu ingin mempunyai kemampuan membelah diri seperti AMOEBA. Aneh sih, tapi ingiiiinnn sekali mempunyai kemampuan seperti itu. Dan di tahun ke-4 pula, mimpi saya dari semester 1 terwujud : "Pokoknya selama di bangku kuliah harus bisa ikut pertukaran pelajar ke negara luar. Perluas wawasan keilmuan dan budaya". 

(pharmacy student exchange 3 minggu)


(egyptian pharmacist, spain pharmacist dine out)


Kapan nih masuk ke cerita istikharah cinta nya?
Sabar...
Sebentar lagi....

"Dan menantimu adalah tentang bagaimana cara mengisi setiap detik dengan sebaik-baiknya ikhtiar, kesabaran, keikhlasan dan sebuah keyakinan bahwa kamu-pun pasti juga melakukan hal yang sama di koridor-Nya"

"It's enough for me to believe Him that He will guide us to meet"

-bersambung-

No comments:

Post a Comment