Izinkan saya berbagi kisah lagi tentang kekuatan niat dan cita-cita. Tahun 2012 saat saya masih duduk di bangku kuliah semester 5, terbesit sebuah keingininan di dalam hati. Kadang sebuah keinginan harus cepat-cepat diubah bentuknya menjadi sebuah "niat".
"Yaa Allah, mau deh pergi ke Jepang gratis. Ga usah keluar doku (uang). InsyaAllah pasti nanti ada jalan. Aahhh tapi masa iya bisa? Gimana coba caranya bisa ke Jepang gratis? Hahaha jangan mimpi yang nggak-nggak lagi, Dila".
Terlebih lagi mama suka kewalahan mendengar mimpi-mimpi saya yang mau ini itu, rasanya tinggi sekali keinginan saya. Mungkin mama pernah sempat berfikir : dulu ngidam apa ya sampai punya anak kayak gini (keinginannya tinggi-tinggi semua)? Hahaha....
Dan bagi saya :
"Beranilah bermimpi besar karena kamu percaya bahwa Allah Maha Besar" -Dila
Ternyata memang benar Allah sesuai dengan prasangka hamba-hamba-Nya.
Bismillah, ini adalah sebuah kisah tentang The Power of Believer...
11 Februari 2016
Saat saya sedang berada di rumah jahit produk Syar'i's Cool, tiba-tiba ada message masuk ke hp dari kenalan orang Jepang sejak tahun 2009 (saya biasa memanggilnya otousan). Tahun 2009 masih awal-awal fb hadir, jadi dulu saya chattingan dengan otousan lewat yahoo messanger dan berlanjut hingga saat ini. Kisah perkenalan saya dengan otousan dapat
klik di sini .
Inti dari message otousan yaitu beliau ingin mengajak saya untuk pergi ke Jepang (dibayarin oleh beliau). Langsung saya jadi ga fokus lagi di rumah jahit karena bahagia sekali membaca message fb dari otousan :D
Memang sudah lama otousan ngomporin saya untuk dapat mampir ke rumah beliau di Jepang, bahkan menawari untuk homestay di sana. Masih percaya ga percaya. Mimpi yang pernah tidak sengaja terbesit di tahun 2012, kini datang untuk segera direalisasikan. Alhamdulillah...
Tadinya mau coba pergi ke sana di akhir Februari untuk melihat bunga sakura bermekaran, tapi rasanya mepet sekali dan juga ingin dapat tiket promo pesawat yang murah. Terus otousan menyaraknan untuk coba datang ke sana di bulan November 2016 untuk melihat daun momiji. Akhirnya saya sering membuka air asia untuk ikhtiar mendapatkan tiket promo di bulan November 2016. Setelah mama tau saya mendapatkan tawaran dari otousan, mama mau ikut juga, dan begitu-pun adik yang perempuan mau ngekor juga. Jadilah kami pergi bertiga ke Jepang ala backpacker.
Pembuatan visa dilakukan H-1 bulan sebelum keberangkatan.
(visa Jepang)
Visa Jepang cepat kok jadinya : 3 hari. Pembayarannya (Rp 330.000/orang) dilakukan saat visa sudah jadi. Oh ya, fyi, karena adek perempuan saya masih mahasiswa, jadinya visa untuk dia gratis (ga usah bayar). Alhamdulillah...
Baiklah petualangan ala backpacker dimulai dari tanggal 19-26 November 2016...
Nikah tanggal 13 Nov'16, chaw ke Jepang 19 Nov'16, so sayounara micua (diajak ga mau ikut siihh). LDR-an 1 minggu dulu ya.
Perjalanan dari Indonesia-Jepang kami tempuh 12 jam karena harus transit dulu di Malaysia. Normalnya kalau perjalanan langsung tanpa transit adalah 8 jam. Ga apa-apa, namanya juga jalan-jalan, dibawa senang aja. CGK-KL-HND.
(waiting room in CGK)
Pernah sempat ada drama di bandara KL. Ketika sampai di KL, kami kelaparan karena dari pihak air asia nggak dikasih makan & minum (yaaa mungkin namanya juga tiket promo), tapi ada sih pramugari yang jualan di dalam pesawat, kami memilih bersabar untuk makan di bandara KL. Harga makanan dan minuman di dalam pesawat mahal :(
Selagi menunggu 2 jam untuk keberangkatan selanjutnya, kami shalat, makan, dan muter-muter ke toko-toko yang ada di KLIA 2. Karena keasikan muter-muter, akhirnya kami masuk ke dalam penumpang "Last Call" (3 penumpang terakhir). Jadilah kami lari-larian untuk mengejar waktu keberangkatan pesawat. Mama yang sudah tidak muda lagi masih sanggup untuk berlari kencang menuju gate, coba bayangkan gate tersebut dapat ditempuh 10 menit dengan berjalan kaki, tapi kami tempuh 4 menit dengan berlari. Hahahaha..... semoga tidak terulang lagi :D
Alhasil ngos-ngosan setibanya di pesawat!
(let's go...)
Tiba di Haneda jam 23.45 (tengah malam). Kami dijemput oleh bang Danil (sepupu yang kerja di Jepang).
(Haneda)
Tiba di apato (apartemen) abang jam 2 malam. Langsung shalat jama' takhir maghrib & isya, habis itu tidur pulas. Paginya, saya sudah janjian mau bertemu dengan sahabat saya sejak SMA. Dia lagi S2 di Jepang. Udah lamaaaa ga ketemu. Pagi itu suhu di Chiba sekitar 7 derajat celcius. Brrrr....
(psstt.. kanan masih single loh :D )
(tengah : married, kanan & kiri : available)
(kabut di pagi hari)
(masih ada rumah tradisional)
Siangnya, kami pergi dari Chiba menuju Shizouka (tempat otousan tinggal) diantar oleh bang Danil dan temannya. Shizouka ini dekat dengan gunung Fuji. Cuma sebentar ketemu sama sahabat saya karena doi ga bisa ikut ke Shizouka :(
Perjalanan memakan waktu +/- 4 jam. Sesekali berhenti di rest area.
(mesin untuk memesan makanan)
(soba, udon, dan ramen)
Bedanya soba, udon, dan ramen yaitu :
1. Ramen : ukuran mie nya kecil. Kuahnya biasanya pake campuran babi.
2. Soba : ukuran mie nya kecil. Kuahnya pake kaldu ikan.
3. Udon : ukuran mie nya besar-besar. Kuahnya pake kaldu ikan.
Jadi, kalau mau makan yang aman dan halal di Jepang, bisa pesan soba atau udon. Rasanya lumayan enak. Pas di perjalanan saya melihat tempat makan Yoshinoya. Ternyata info dari abang, Yoshinoya itu kalo di Jepang aslinya ibarat warteg kalo di Indonesia.
(gambaran sekeliling tempat makan di rest area)
(baju merah : blasteran Cina & Jepang. Umurnya 24 tahun)
Sebelum melanjutkan perjalanan, kami pergi ke toilet dulu. Terus saya kaget sama toilet ala Jepang karena tinggal pencet-pencet aja, jadinya norak deh foto-foto di dalam toilet :p
(serba otomatis)
(tempat cuci tangannya otomatis)
(nyobain beli minuman pake mesin)
Minuman yang di foto atas itu teh susu, merk Kirin. InsyaAllah sudah halal. Enaaakkk rasanya :9
Selama perjalanan ada juga loohh ternyata kemacetan di tol. Ga hanya di Indonesia aja berarti ya. Perjalanan dilanjutkan dengan sesekali berhenti di tengah jalan untuk menikmati gunung fuji dan laut.
(tempat parkirnya gratis)
(Gn. Fuji dari pinggir laut)
Rasanya udah ga sabat mau cepat sampai di rumah otousan :)
Oh ya pas keluar tol Shizouka, saya kaget karena biaya tolnya mihil bingit, yaitu kalo di rupiah-in sebesar 500.000. Ckckck memang ya biaya hidup di Jepang tinggi.
-bersambung-