Wednesday, December 30, 2015

Bisnis Asyiiikkk #part1

Bismillah ^^

InsyaAllah hari ini akan menulis permintaan teman-teman yang udah beberapa kali masuk ke medsos saya untuk berbagi pengalaman 'merintis usaha' dari 0. Jujur, ssaya belajar otodidak, ga punya ilmu ekonomi, marketing, dll istilahnya : Learning by Doing :D

Baiklah, dimulai dari pertengahan tahun 2013.

Awal mulanya, pertengahan tahun 2013 kemarin ini, saya masih duduk di semester 6, kuliah farmasi UNPAD. Beuuhh kuliahnya ga nahan. Lalu, saya melihat realita hijab pada tahun ini udah mulai aneh-aneh dan 'heboh' (pentul sana sini, pake bros yang ya ampuunn gedenya, blink-blink pula), konde yang menjulang tinggi, dan model-model aneh lainnya. Saya mulai dapat hidayah untuk menutup aurat saat kelas 2 SMA semester 2 (semoga ada kesempatan untuk berbagi juga tentang perjalanan mencari hidayah di blog ini ^^). Jadi, awal tergerak merintis usaha kerudung Syar'i's Cool (follow isntagramnya ya @syar_i_s_cool) karena melihat realita umat yang harus diluruskan. Geram rasanya. Kalau cara diomongin ga akan ampuh untuk merubah 'hobi' baru para wanita yang ingin tampil lebih cantik dengan cara hijab yang aneh-aneh.
Putar otak!
Harus main cantik pokoknya! 
Dapatlah cara 'main cantiknya'.

Ehhmm... kebetulan saya sukaaaaaa banget sama belanja. Dunia fashion aneh sekarang harus diubah dengan dunia fashion juga. Kebetulan di rumah, mama baru beli kerudung selembar bahan double hicon, bukan bahan paris ya. Suka sama bahannya. Lalu saya berinisiatif untuk membuat double itu kerudung dengan warna yang berbeda. Nah dapet deh strateginya :
1. Double hicon kalo dilapis 2 ga nerawang.
2. Saya membebaskan pembeli untuk memilih warna yang mereka sukai
3. Panjang max kainnya 115 cm
Pas kan untuk merubah cara menutup aurat yang kekinian : ga nerawang, pembeli lebih interest kalo diberikan kebebasan untuk memilih yang mereka suka (menjadi daya tarik produk saya), dan panjang kerudung yang cukup untuk menutup dada.
Tips : Tempatkan diri Anda sebagai pembeli sebelum berstrategi.
Akhirnya saya terjun langsung ke toko untuk mencari toko yang harga dan kualitas bahannya bagus. Alhamdulillah toko tersebut sampai sekarang menjadi toko kepercayaan saya dan hobi 'belanja' juga tetap tersalurkan ^^
FYI, saya kuliah di Jatinangor dan produksi di Jakarta (belanja dan bikin produknya di rumah). Kebayang kan babak belurnya saya? Kuliah, organisasi yang waw, dan bisnis jalan dalam satu waktu, tapi saya menikmatinya :D
Tips : Kalo mau berbisnis, perkuat niat di awal agar jika kamu mulai hopeless di tengah jalan, kamu bisa ingat lagi niat awal memulai.
Dimodalin sama mama 500.000. Penyakit pengusaha pemula yaitu "takut untuk memulai". Hahaha sama sih, saya juga kayak gitu mulanya, tapi karena dipaksa mama untuk coba berbisnis, ya udah keasikan sampai sekarang.
Tips :  Paksain diri untuk memulai atau minimal ada orang yang mendukung.
Oh ya, sebelum saya punya usaha sendiri, saya dari awal sampai pertengahan 2013 menjadi reseller sebuah Al-Qur'an. Dari sana saya belajar cara owner produk tersebut mengayomi reseller (jumlah diskon dan kemudahan yang diberikan) dan juga sambil ngumpulin uang untuk nambah modal. 
Tips : Sebelum menjadi owner, coba dulu belajar menjalani usaha orang lain, misalnya jadi distributor Syar'i's Cool atau yang lain ^^
Cara menentukan merk produk didapat saat saya lagi di kosan dan tidur-tiduran di kasur, menerawang ke langit-langit kamar. Merenung : "merk apa ya yang bisa mengajak orang lain merubah paradigma hijab Syar'i? karena mereka banyak melihat Syar'i itu panjang, ribet, panas, riweuh, ga modis alias jadul. Terlintas dipikiran Syar'i is cool, terus saya singkat menjadi Syar'i's Cool, artinya syar'i itu dingin, adem, dan keren. Tapi emang benar kan pada akhirnya bagi mereka yang udah membeli produk syar'i? Apalagi produk Syar'i's Cool. hehe
Tips : Coba cari brand yang bermanfaat juga, bukan hanya sekedar nama pengenal aja.

Bagi saya, yang terpenting dalam berbisnis adalah : Berani Bermental Rugi *catet ya* . Kalo ga berani bermental rugi, mending ga usah. Nanti nangis darah (bukan nakut-nakutin), but it's reality.
Fiuh, perjalanannya ga selalu mulus.
Tips : Berani Bermental Rugi dan Perkuat Niat. 
Alhamdulillah, bisnis baru 3 bulan berjalan, teman-teman Malaysia di fakultas saya juga pada suka, in the end, produk Syar'i's Cool udah sampai ke Malaysia duluan daripada ownernya sendiri. Mereka pesannya ga sedikit, langsung banyak sampai 1 lusin lebih. Ga lama setelah melihat ketertarikan pembeli dengan produknya, akhirnya diputuskan untuk diseriusin bisnis fashion muslimah ini.

Kalo bingung untuk berbisnis dalam ranah apa, coba dipertimbangin hal-hal ini :
Ambil bisnis di kebutuhan primer, sekunder, atau tersier. Tau kan arti kebutuhan primer, sekunder, dan tersier?
* Kebutuhan primer : kebutuhan pokok, seperti sandang (pakaian), pangan (makanan, minuman, restoran, kedai, warung nasi, warung kelontong dll), papan (properti dan segala yang berhubungan dengan tempat tinggal).
* Kebutuhan sekunder : kebutuhan yang digunakan untuk melengkapi kebutuhan primer, seperti hiburan, olahraga, mobil, motor, 
* Kebutuhan tersier : kebutuhan yang tergolong mewah/ luxuary, seperti perhiasan, laptop, tv layar datar, dll.
Nah dari tiga kebutuhan manusia itu, silahkan pilih mana yang cocok dengan minat kamu. Lihat pasar yang ingin diambil (kalangan rendah, menegah, atau atas).

Selamat memulai ...
Jangan ragu untuk mencoba ...