Wednesday, October 29, 2014

Farmacie in die Cluj Napoca

Bismillah, mari bernostalgia ketika di Cluj Napoca.
Kali ini saya mau berbagi pengalaman kegiatan farmasi (pokoknya semua tentang farmasi) selama di Romania, khususnya di Cluj.

Ini benar-benar suatu kebetulan saya ditempatkan di apotek terspesialisasi untuk penyakit DM tipe 1 dan 2 (diabetes melitus : kencing manis). Sebutan apotek di sana adalah Farmacie. Jadi saya studi banding di apotek suatu rumah sakit. Nah ini gambar apoteknya.


Keren pokoknya di sana karena apoteknya sudah terspesialisasi untuk masing-masing penyakit, dan apotekernya-pun juga begitu. Waaww...
Contohnya : kan kalo di Indonesia udah banyak tuh dokter spesialis seperti spesialis kulit, kandungan, mata, jantung, hati, dll. Nah kalau di Cluj ibu/bapak apotekernya udah spesialis diabetes (as I placed).


Ada cerita menarik nih readers. Entah kenapa Allah bisa menempatkan saya di suatu apotek yang spesialis diabetes. As you know, penelitian S1 saya adalah tentang diabetes juga, judulnya 'Hubungan Konsumsi Obat Herbal Terhadap Kepatuhan Konsumsi Obat Sintetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di RS Bandung'. Klop kan?
Jadinya nyambung deh ketika ngobrol sama guide saya (yang bekerja di apotek tersebut) dan makin banyak nama-nama obat DM yang bisa saya ketahui.
Terus satu hal penting yang readers harus tau bahwa....
Sebentar saya coba kasih gambaran dulu : di Indonesia, masing-masing apotek harus mempunyai seorang apoteker. Nah yang melayani pasien atau pembeli di apotek itu (front line) adalah asisten apoteker yang notabennya adalah D3 Farmasi kan? Pernah tidak readers berkunjung ke apotek dimana readers dilayani langsung oleh apoteker?
Ternyata di sini berbeda...
Ketika saya nanya ke Amalia (guide aku : seorang apoteker) : "Who are pharmacist in here?"
She replied : "When you are reffering who is pharmacist in our pharmacy. Everybody you have met there is a pharmacist. we don't have pharmacy technicians".
Arrrgghh kece badai banget!!!
Kereeennn... Indonesia bisa kapan kayak gitu?
Bayangin pasien-pasien di sana dilayani langsung oleh apoteker-apoteker dimana kalo di sana pendidikan farmasinya 5 tahun (di Indonesia 4 tahun + 1 tahun profesi) yaitu sudah menjadi apoteker dan sekaligus sudah termasuk menempuh S2. Waaaww...

Ini aku tampilin beberapa foto apotekernya :

(apoteker di sini juga harus ahli dalam hal 'cashier')

(apoteker wajib menelaah/mengkaji resep)

(diskusi antar apoteker)


(ngajak si bule-bulenya selfie :D )

Mau liat tulisan resep di Romania? Ga jauh berbeda dari Indonesia. Hati-hati nanti bacanya pusing.

(mereka sudah pakai e-prescription)

(sama-sama aja ya ternyata tulisan dokter)

(resep yang saya terima)

Oya ini ruang compounding dan dispensing. Saya diminta untuk mengerjakan beberapa obat racik.

(tempat pembuatan obat racik. Lupa foto yang ada tempat zat-zatnya)

(made by me. Ini isinya alkohol+metilen blue+zat aktif)

Selesai membuat obat racikan, langsung di tulis di buku dokumentasi oleh si pembuatnya.


(cover bukunya)

(di akhir kolom, harus dibubuhi tanda tangan pembuat)

Selain itu, setiap pasien diabetes yang datang setiap 3 bulan sekali untuk kontrol dan membeli obat lagi, harus membawa buku kontrol kayak gambar di bawah ini. Fungsinya untuk apoteker melihat perkembangan pasien, kalau ada yang tidak wajar maka akan dilakukan konsultasi.


(identitas)

(kolom monitoring)

(dilengkapi dengan 'do' dan 'don't')

(petunjuk makanan bagi penderita diabetes)

Naahh ada lagi nih denah tempat saya praktek di Cluj.


Saya masuk dari pintu samping (*ada gambarnya di bawah). Letak toiletnya di paling belakang pojok.
Laborator : tempat pembuatan obat racik.
Depozit : gudang obat (**ada gambarnya di bawah).
Birou : ruang kerja pimpinan apotek.
dan yang paling depan itu tempat rak-rak obat (***ada gambarnya di bawah) dan pelayanan oleh apoteker.

(*pintu samping, tempat saya masuk)

(**gudang obat)

(obat paling atas : suplemen yang mahal-mahal)

(***rak-rak obat di counter paling depan)


(tempat penyimpanan insulin)

(selalu ada termometer di kulkas untuk memantau suhu)

Suhu penyimpanan insulin agar insulinnya tidak rusak yaitu di suhu 2-8 derajat C. Insulin ini digunakan untuk penyakit diabetes tipe 1. Semua obat-obatan diabetes dikover sama pemerintah, mungkin kalo di Indonesia seperti sistem BPJS.
Ini saya cantumin sekalian juga tipe-tipe insulin biar jadi ilmu tambahan. Jadi, ada beberapa hari saya dan Amalia diskusi tentang diabetes, obat-obatnya, kurikulum di Universitasnya dulu seperti apa, dll.


Tahukah kalian?
Di sini udah banyak dus obat yang memakai huruf Braille loohh. Tau kan huruf Braille untuk tuna netra? Hebat ya sudah sampai memperhatikan sampai sana.

(hurug Braille-nya yang paling atas. Kelihatan?)

Contoh obat di bawah ini adalah obat suplemen otak yang terbuat dari otak babi (#.#)


Selain itu juga, di Bucharest (ibukota Romania) sudah ada home care (apoteker berkunjung ke rumah pasien untuk mengetahui perkembangan pasien), tapi di Cluj belum ada. Terus untuk kegiatan visite (kunjungan ke bangsal-bangsal RS juga sudah berjalan).

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Naahh sekarang beralih ke UMF (University of Medical and Farmacie).
As you know, UMF ini macam FKUI dan Farmasi UGM nya. Kalo orang Jepang bilang ichiban (the best) di Romania.

(alhamdulillah berkesempatan masuk ke dalamnya)

(ruang tengahnya yang ada cafe dan taman-taman untuk belajar)

Terus ada UMF lagi di jalan lain, gambar yang di atas adalah UMF yang tertua. Foto-foto yang di bawah ini adalah UMF terbarunya.

(satu departemen, satu gedung. Ini dept analitik 'aja')

(ruang praktikum analitik)

(1 meja untuk 1 orang)

(ruang titrasi. Di pojok belakang ada alat spektro UV)

(alas untuk titrasi dari marmer warna coklat atau gelap, jadi bisa cepat tau titik akhir titrasinya)

Alat BA/BE di univ ini udah kayak kacang goreng, maksudnya banyak banget, tapi tetap harus didampingin sama yang ahlinya. Mahal alatnya :D
Terus pas mau ke departemen farmakologi dan yang lainnya, gedung dept yang lain lagi tutup karena saya datang ke Romania pas lagi summer alias mahasiswanya libur selama 1 bulan. Jadi sedikit deh untuk liat-liat labnya.

Yup, sekian ngebolang farmasinya :)
Mau tau lebih banyak? kirim ke email aja aoi_adila@yahoo.com
See ya...

Friday, October 10, 2014

Sepi



Kau tau bagaimana rasanya sepi?
Kesepian dalam keramaian.
Merasa sepi diantara berjuta orang.
Ku tak ingin sepi menghampiri
Tapi, mengapa justru aku yang membuat sepi?

Aku benci sepi.
Ada rasa hilang dan hampa di diri.
Banyak kehadiran orang di bumi.
Tapi, mengapa aku seolah tak berdaya selama ini?

Cepatlah pergi sepi.
Jangan datang kembali.

Lalu ku dekati Ia.
Ya, aku tau bahwa sepi hadir karena aku tak pintar menjaga diri.
Menganggap seolah semua tetap baik-baik saja walau berjarak dengan-Nya.
Aaahh apa yang aku pikirkan saat ini?

Tapi semua berbeda.
Kini sepi telah lelah menghampiri karena kehadiran-Mu selalu di sini.

*itu sepenggal rasa yang saya rasakan ketika di negara asing tersebut. Minoritasnya muslim di sana, sedikit sekali masjid di sana, adzan tiada, shalat-pun munfarid (sendiri, tidak berjama'ah). Pokoknya sepi dan hampa kalau tidak bisa menjaga iman. Saya dapati kenyamanan yang lebih ketika kembali ke Indonesia. Berkumpul dengan orang-orang shalehah. Sungguh nikmat persaudaraan seiman :)

Ukhtuna, ana uhibbukum fillah


FAQ (Frequently Asked Questions)

Bismillah...

aneh ya judul kali ini FAQ?
Jadi gini, sebelum saya ngelanjutin cerita pengalaman di sana, mau diselingin dulu sama pertanyaan-pertanyaan yang suka ditanyain sama teman-teman baik di dumay (dunia maya) maupun di dunya (dunia nyata).
Oya kalo readers mau nanya-nanya juga bisa kirim email ke adila_blue@yahoo.com.

Q (Question) : "teh gimana sih caranya ikutan pertukaran pelajar itu?"
A (Answer) : "jadi gini ceritanya. Suatu hari teman saya datang menghampiri saya dan ngasih tau kalau tahun ini (2013 akhir) udah dibuka peserta pertukaran pelajar dari IPSF (International Pharmaceutical Students' Federation). Waaahh kesempatan bagus nih buat nyoba. Saya udah 2x nyoba looh readers ikut pertukaran gini. Pertama, pas APPS ke Thailand (tapi gagal). Kedua, pas APPS ke Jepang (gagal juga). APPS ini beda lagi programnya sama SEP (Students Exchange Programme). APPS jangka waktunya cuma 1 mingguan, tapi kalo SEP 1 bulan. Penuh perjuangan lah pokoknya nyoba-nyoba kayak gini. Lanjuuutt,, habis dikasih tau kayak gitu, saya apply ke web IPSF dan ikut seleksinya. Seleksinya itu presentasi tentang kefarmasian. Bahasanya? Pake bahasa Inggris. Alhamdulillah kepilih :D
Jadi, singkat cerita usaha yang ketiga ini baru berhasil lolos. Saya yakin Allah sedang menguji kesabaran dan perjuangan saya serta prasangka saya kepada-Nya. Saya kuatkan dalam diri saya 'Allah pasti sedang menyiapkan sesuatu yang lebih baik dari APPS ke Thailand dan Jepang". Daann ternyata benar, Allah ngasih saya kesempatan lebih dari 1 minggu untuk mencicipi luar negeri yaitu selama 1 bulan.
Tahukah kalian? Pergi ke Romania ini (luar negeri) sudah saya cita-citakan dari awal kuliah semester 1, dan terjadi 3 tahun kemudia. So, buat targetan kalian sejak sekarang. 
Believe in your dreams!
Dekati dan rayu Allah!"

Q : "Berapa teh kira-kira biaya yang habis selama di sana? Itu biaya sendiri teh?"
A : "Hmmm, kalo menurut saya sebanding sih sama harga tiket pesawat dll. Plus minus 1000 euro (tiket pesawat PP, biaya hidup di sana+transportasi, souvenir) lebih dikit. Alhamdulillah biaya penginapan selama di sana gratis alias ditanggung sama Universitasnya. Saya tinggalnya di asrama mahasiswa. Niihh buat readers yang mau gratis untuk pertukaran pelajar, bisa dari H-2 bulan ngajuin proposal ke DIKTI, fakultasnya, dan rektorat. Tergantung kebijakan dari masing-masing fakultas dan universitasnya. Pas itu saya lagi dihadapi sama skripsi dan sidang akhir. Hoaaaa terbelah-belahlah pikiran saya. Pas bikin proposal sponsor ke 3 tempat tadi + perusahaan malah keingetan sama skripsi dan sidang, begitu juga sebaliknya. Akhirnya saya putuskan untuk fokus dulu ke sidang :D . Banyak-banyak bertanya dan bergaul dengan teman-teman BEM tentang proposal ini. Tapi kalo proposal "itu" banyak bertanya ke murobbi tau murobbiyah ya #eh *outoftopic ".

Q : "Ngapain aja di sana teh?"
A : "my simple answer is study hard and play harder. Hahahaha...."

Q : "Teh bagi-bagi cerita dong pas di sana"
A : "Naahh ini saya lagi nulis pengalaman selama di sana. Baca dari postingan awal ya biar nyambung pas baca cerita selanjutnya. Ceritanya saya mulai dari pembuatan visa, transit di bandara-bandara, tempat-tempat yang saya kunjungi, daaann masih banyak lagi".

Q : "Aku mau ngikutin teteh. Besok aku tes AJOU yang ke Korea, tapi aku ga pede. Kasih saran dong teh".
A : "Hmmm saran ya? I know you have your own answer. Mintalah pada dirimu sendiri. Saya dulu iseng-iseng nyoba tesnya, kalo lolos alhamdulillah, kalo nggak juga udah jadi suatu pengalaman berharga. Saran yang bisa saya kasih ke kamu : bulatkan tekadmu dan pede sama diri sendiri. Lampaui goal kamu! Imagine your dreams! Believe to Allah! Asik loh ketika kamu bisa menjalani mimpi-mimpi kamu, eits tapi jangan terlalu lama bermimpi, make it happen!

Q : "Teteh bahasa Inggrisnya lancar-lancar aja teh? Pernah ada miscom sama bulenya ga?"
A : "Alhamdulillah lumayan. Dulu saya di les-in (mungkin) lebih tepatnya dipaksa sama mama ikut LIA. Alhamdulillah selesai LIA 3 tahun (dari kelas 2 SMP - 2 SMA). Awalnya berat ngejalaninnya karena saya pulang sekolah itu sore melulu. Pergi lesnya sore dari jam 17.00-19.00. Belum lagi ada PR yang harus dikumpulin besok. Jadi kalo udah sampe rumah itu kumel bin kucel. Papa yang selalu jemput pulang les (love you, Pa). Sampai rumah shalat dan ngerjain PR. Jadi jangan heran kalo readers ngeliat saya selalu sibuk ini itu, karena dari kecil saya udah terbiasa dalam kesibukan. Nah tinggal pinter-pinternya deh memposisikan diri untuk sibuk dalam kebaikan. Jangan sibuk dalam kejahatan ya... Lanjuutt lagi, miscom sama bule emang kadang suka ada. Biasalaahh,,, hal wajar itu mah. Pake bahasa sendiri aja kadang suka miscom kan? Pede aja lagi ngobrol sama bule. Saya udah kenyang ngeliat bule :p ". Buat readers yang mau belajar bahasa Inggris, saran saya : pengaruhi diri readers kalo bahasa Inggris itu mudah. Percuma kalo readers udah menganggap bahasa Inggris itu susah, selanjutnya yaaa akan susah terus dalam belajar. Habis itu coba cari dan kerjain buku latihan yang bagus (lupa judul bukunya). Baca novel yang bahasa Inggris untuk belajar structurenya. Terus latihan listening dari percakapan-percakapan bahasa Inggris. Coba-coba aja nulis diary dalam bahasa Inggris, terus minta cross check sama teman yang ahli. Manfaatin teman-teman yang pintar bahasa Inggris. Yakinkan diri readers bisa menguasainya. Justru sekarang saya mau nyoba catatan kuliah saya, saya buat dalam bahasa Inggris. Jadi hal-hal penting yang dosen ajarkan, saya catet di note dalam bahasa Inggris".

Q : "Apasih motivasi teteh ikutan pertukaran pelajar ini?"
A : "Waahh banyak motivasi saya. Pertama, saya menganggap pergi ke Romania ini adalah hadiah dari Allah. Saya suka surat Muhammad : 7, Al-Jumu'ah : 10 (coba di buka Al-Qur'annya). Yang pasti motivasi saya itu Allah. Jujur, tujuan saya pergi ke sana yaitu untuk tafakur alam (perenungan dengan melihat, menganalisa, meyakini secara pasti untuk mendapatkan keyakinan terhadap segala sesuatu berhubungan dengan Allah). That's the point. Perjalanan saya akan sia-sia kalo keimanan saya tidak bertambah sepulang dari perjalanan. Selain itu, saya sudah mulai mencintai bidang farmasi khususnya farmasi klinik dan komunitas, jadi tujuan lainnya untuk belajar bidang farmasi. Oya sama satu lagi, motivasi saya adalah nggak mau menyia-nyiakan bahasa Inggris yang sudah saya pelajari selama ini. Ngerti ga maksudnya? Percuma dong udah belajar bahasa Inggris tapi nggak digunakan (psstt... ini salah satu pernyataan saya yang saya bilang ke papa untuk meminta izinnya). Kayak gini, percuma dong readers lagi kehausan dan ada air botol di tangan, tapi readers ga minum air tersebut. Got it?".

Q : "Teh, kapan nikah?"
A : "Eh? *kabur aaaahhhh...."



*All questions above are based on true story*

Saturday, October 4, 2014

Cluj Napoca 3, Romania

Mari dimulai lagi dengan basmallah ^.^

Kali ini aku dan Arantxa jalan-jalan sore berdua (aja) ke pusat kota Cluj. Arantxa bosen di dorm melulu karena kegiatan farmasi dia baru mulai 2 harian lagi. Ya udah aku temanin dia sekalian aku belanja souvenir-souvenir mumpung stand-standnya masih ada. Buru-buru pakai baju, kerudung, dan rok yang ada di kamar. Eehh nyambung ga sih warnanya : yellow, black, and broken white?
Biarlah ya...
Simpel kok untuk menutup aurat kalian (perempuan), bermodalkan cardigan/jaket, rok, dan kerudung instant. Untungnya aku bawa kerudung bolak-balik yang motif-polos yang langsung double, jadi ga perlu digelar di lantai untuk jadi double. Kerudung buatan sendiri ini mah *iklan*.

Selama perjalanan naek bis dan jalan kaki, aku dan Arantxa bertukar cerita. Hmmm... dia memulai dengan cerita tentang pacarnya.
Atuhlaaahh ada kejadian bodor karena kepolosan aku (Dil, kapan sih kepolosan kamu hilang?).
Jadi gini ceritanya (pake bahasa Indo ya percakapannya :D )
Ad : itu cowok kamu yang habis telepon?
Ar : Iya.
Ad : emang umur kamu dan dia berapa?
Ar : aku umur 23 dan cowok aku 30an.
Ad : *waawww*
Ar : Oya tahun depan kami akan tinggal bersama. Dia udah nyari-nyari tempat (apartemen mungkin ya maksudnya) dekat universitas aku. Jadi enak ga perlu jauh-jauhan lagi jaraknya.
Ad : *tinggal bersama? Oh mungkin maksdunya nikah kali ya* Congratulation dear... jadi, kapan kamu mau nikah? jangan lupa undang-undang teman-teman SEP ya.
Ar : pasti aku undang, tapi mungkin masih lama untuk nikah.
Ad : *lah jadi tinggal bersama itu maksdunya apa? Salah dong ya aku kasih selamat ke dia? Aturannya aku bilangin ga boleh tinggal bersama. Ya Allah maafin...*
-FIN-
Sekarang jadi paham gimana culture di Eropa sini.

Selama perjalanan, kami berdua foto-foto dan saling bercerita tentang jurusan faramsi, pekerjaan, keluarga, dll. 
(bioskopnya kece abis!)
Can you read the words in the paper?

(ga ngerti maksud patungnya apaan)



(itu bukan masjid, tapi gereja katolik kalo ga salah)

Tapi kayak masjid ya bangunannya? ada kubahnya. Mungkin pengaruh budaya Turki. Setiap wanita yang pergi ke gereja harus memakai head cover, called batik. Mereka beribadah selama +/- 2 jam. 
Oya mana nih masjid di Romania. khususnya di Cluj?
Oke, just wait for a little a while readers :)
Alhamdulillah ada kok masjid di sini, tapi cuma 1.

(bangku sebelahnya kosong)

Readers, tau ga? tau ga? selama perjalanan di Romania, there was a free wifi on the street. Jalan ke sini dapat wifi, jalan ke sana dapat wifi. Di dorm ada wifi juga. Kalo di dorm di dapurnya yang kenceng wifinya, jadi aku masak sambil wifi-an. Hehehe...
Surganya wifi pokoknya.

(foto bareng keluarga penjual keramik. Bagus-bagus hasil keramiknya)

Perhatian aku teralihkan ke baby with blue eyes. Maaakk lucu bangeett... Mau gendong bayinya, mau nyulik.
Putih sekali kulit mereka. Si bapaknya yang bisa bahasa Inggris, terus aku minta foto bareng mereka. Nama bayinya Peter. Di stand mereka, aku promosiin Indonesia, dan alhamdulillah si bapaknya pernah tau sedikit tentang Indonesia. terus aku ajak yang adek-adek kecilnya untuk maen dan berkunjung ke Indonesia. Anak-anaknya lagi belajar bahasa Inggris ternyata, ya udah aku ajak ngobrol :)
Hope i can meet you again in Indonesia <3

(beberapa souvenir yang aku beli)

Pulangnya kami naek bis seharga 2 lei = Rp 7000 . Murah kan?
Yup, Romania recommended banget buat tempat wisata dengan low cost.

Salt Mine, Salina Turda

Okeeee, kali ini aku akan bawa readers menjelajahi sebuah tambang garam di dalam goa, letaknya di kota Turda. Nama tempat tambangnya itu salt mine. Entah kenapa dinamain salt mine. Mungkin maksudnya this salt is not yours (?)

Perjalanan ini dimulai dengan bismillah. Kami bertiga (Aku, Arantxa, n Omnia) pergi dari dorm jam 9 pagi. Lagi-lagi dengan hanya bermodalkan nanya orang sekitar, kami pergi ke Turda. It was far away from Cluj.
Jadi naek bis dulu ke tempat travelnya. Pokoknya orang sini tepat sekali sama waktu, and of course 'No Ngaret'. Indonesia?
Perjalanan ini menempuh waktu 2-3 jam. Harga tiketnya 25 Lei *kalo ga salah. Di kanan dan kiri jalan, pemandangannya padang rumput nan hijau. Baguusss,,, tapi masih lebih cinta Indonesia :D
Selama perjalanan ke salt mine, kami bertiga dipandu sama teman 'dadakan' maksudnya kami kenalan pas di travel dan kebetulan dia asalnya dari Turda. Baiikkk sekali perempuannya *lupa namanya. Makasih ya mbak :)
Habis itu mbaknya bilang ke kami untuk naek bis, tapi masih sekitar 1 jam lagi nunggunya. Akhirnya, kami naek taxi dengan tarif yang dibagi bertiga.

Sampai juga di salt mine.
Kalo ke salt mine, jangan lupa bawa jaket ya karena dingin banget, suhunya sampai 10 derajat bahkan kurang. Harga tiket masuknya murah untuk student (nunjukin kartu pelajar) = 10 lei, kalo orang dewasa 25 lei.
(yang putih di dinding itu garam *nyobain)

(3 muskeeter. Untung bawa tongsis!)

 (di pintu masuk paling ujung yang satunya lagi)

(mainan yang diputer-puter, nanti keluar logaman dari gambar yang kita pilih)

(alat tambang garam. Guedeee)

(on the top of salt mine)

(lagi mau turun ke lantai paling bawah)

(sampai di lantai bawah. Jaraknya itu 65 buah anak tangga)

(makin dingin semakin ke bawah. Ini udah di dasar goa. Ada perahu sampan juga loh)

(Antrian lift untuk pulang)

Di goa ini (ga kayak goa ya?), hanya ada 1 lift yang isinya max 7 orang. Jadi untuk naek ke lantai paling atas harus nunggu antrian yang panjaanngg bin dingin banget. Rasanya kaki beku, padahal udah pakai kaos kaki dan sepatu tertutup. Jari kaki susah digerakin.
Sebenarnya ada sih tangga, tapiiii jumlahnya 65 buah. Takut sesak nafas euy.
Kami ngebolang di salt mine sekitar 3 jam lebih. Seru..seru..seruuuu....
Di sini aku foto-foto dan ngerekam video dibantu sama tongsis, banyaklaahh ternyata yang merhartiin *dilliatin lagi masa. Bosen*.
Sayang moment berharga gini nggak diabadikan, iya kan?

Info penting nih buat readers yang mau mengunjungi salt mine.
Ada bis 1 buah yang dari pusat kota Turda ke salt mine, tapi itu tiap 2 jam sekali. Kebanyakan turis-turis datang pakai mobil pribadi. Hmmm posisi salt mine ini ada di tengah-tengah padang rumput, jadi agak susah akses angkutan macam bis gitu. MasyaAllah indah banget padang rumputnya.
Maha Indah Allah.

Akhirnya kami bertiga pulang jam 4 sore. Pertamanya nelepon taxi (taxi tiba 5 menit setelah ditelepon), alhamdulillah pertolongan Allah karena udah ngirimin seorang laki-laki asal Romania yang mau bantuin kami nyari cara untuk ke Cluj (tadinya dia nawarin untuk bareng sama dia aja naek mobilnya). Jadi si laki-laki ini yang neleponin taxi dan ngejelasin tujuan kepulangan kami. Kalo bukan orang Romania yang ngejelasin ke supir taxi, tarif bisa getok/dimahalin (hati-hati ya readers). Habis sampai di pusat kota Turda, kami naek travel lagi menuju Cluj.

Alhamdulillah sampai dengan selamat di dorm.
Amazing journey.

Psstt,, pas aku kenalin asal aku dari Indonesia ke laki-laki itu, dia sontak bertanya tentang Bali. Ternyata Bali ya yang terkenal ke orang luar. Survey ini dilakukan ke 3 orang Romania :)