Friday, October 10, 2014

FAQ (Frequently Asked Questions)

Bismillah...

aneh ya judul kali ini FAQ?
Jadi gini, sebelum saya ngelanjutin cerita pengalaman di sana, mau diselingin dulu sama pertanyaan-pertanyaan yang suka ditanyain sama teman-teman baik di dumay (dunia maya) maupun di dunya (dunia nyata).
Oya kalo readers mau nanya-nanya juga bisa kirim email ke adila_blue@yahoo.com.

Q (Question) : "teh gimana sih caranya ikutan pertukaran pelajar itu?"
A (Answer) : "jadi gini ceritanya. Suatu hari teman saya datang menghampiri saya dan ngasih tau kalau tahun ini (2013 akhir) udah dibuka peserta pertukaran pelajar dari IPSF (International Pharmaceutical Students' Federation). Waaahh kesempatan bagus nih buat nyoba. Saya udah 2x nyoba looh readers ikut pertukaran gini. Pertama, pas APPS ke Thailand (tapi gagal). Kedua, pas APPS ke Jepang (gagal juga). APPS ini beda lagi programnya sama SEP (Students Exchange Programme). APPS jangka waktunya cuma 1 mingguan, tapi kalo SEP 1 bulan. Penuh perjuangan lah pokoknya nyoba-nyoba kayak gini. Lanjuuutt,, habis dikasih tau kayak gitu, saya apply ke web IPSF dan ikut seleksinya. Seleksinya itu presentasi tentang kefarmasian. Bahasanya? Pake bahasa Inggris. Alhamdulillah kepilih :D
Jadi, singkat cerita usaha yang ketiga ini baru berhasil lolos. Saya yakin Allah sedang menguji kesabaran dan perjuangan saya serta prasangka saya kepada-Nya. Saya kuatkan dalam diri saya 'Allah pasti sedang menyiapkan sesuatu yang lebih baik dari APPS ke Thailand dan Jepang". Daann ternyata benar, Allah ngasih saya kesempatan lebih dari 1 minggu untuk mencicipi luar negeri yaitu selama 1 bulan.
Tahukah kalian? Pergi ke Romania ini (luar negeri) sudah saya cita-citakan dari awal kuliah semester 1, dan terjadi 3 tahun kemudia. So, buat targetan kalian sejak sekarang. 
Believe in your dreams!
Dekati dan rayu Allah!"

Q : "Berapa teh kira-kira biaya yang habis selama di sana? Itu biaya sendiri teh?"
A : "Hmmm, kalo menurut saya sebanding sih sama harga tiket pesawat dll. Plus minus 1000 euro (tiket pesawat PP, biaya hidup di sana+transportasi, souvenir) lebih dikit. Alhamdulillah biaya penginapan selama di sana gratis alias ditanggung sama Universitasnya. Saya tinggalnya di asrama mahasiswa. Niihh buat readers yang mau gratis untuk pertukaran pelajar, bisa dari H-2 bulan ngajuin proposal ke DIKTI, fakultasnya, dan rektorat. Tergantung kebijakan dari masing-masing fakultas dan universitasnya. Pas itu saya lagi dihadapi sama skripsi dan sidang akhir. Hoaaaa terbelah-belahlah pikiran saya. Pas bikin proposal sponsor ke 3 tempat tadi + perusahaan malah keingetan sama skripsi dan sidang, begitu juga sebaliknya. Akhirnya saya putuskan untuk fokus dulu ke sidang :D . Banyak-banyak bertanya dan bergaul dengan teman-teman BEM tentang proposal ini. Tapi kalo proposal "itu" banyak bertanya ke murobbi tau murobbiyah ya #eh *outoftopic ".

Q : "Ngapain aja di sana teh?"
A : "my simple answer is study hard and play harder. Hahahaha...."

Q : "Teh bagi-bagi cerita dong pas di sana"
A : "Naahh ini saya lagi nulis pengalaman selama di sana. Baca dari postingan awal ya biar nyambung pas baca cerita selanjutnya. Ceritanya saya mulai dari pembuatan visa, transit di bandara-bandara, tempat-tempat yang saya kunjungi, daaann masih banyak lagi".

Q : "Aku mau ngikutin teteh. Besok aku tes AJOU yang ke Korea, tapi aku ga pede. Kasih saran dong teh".
A : "Hmmm saran ya? I know you have your own answer. Mintalah pada dirimu sendiri. Saya dulu iseng-iseng nyoba tesnya, kalo lolos alhamdulillah, kalo nggak juga udah jadi suatu pengalaman berharga. Saran yang bisa saya kasih ke kamu : bulatkan tekadmu dan pede sama diri sendiri. Lampaui goal kamu! Imagine your dreams! Believe to Allah! Asik loh ketika kamu bisa menjalani mimpi-mimpi kamu, eits tapi jangan terlalu lama bermimpi, make it happen!

Q : "Teteh bahasa Inggrisnya lancar-lancar aja teh? Pernah ada miscom sama bulenya ga?"
A : "Alhamdulillah lumayan. Dulu saya di les-in (mungkin) lebih tepatnya dipaksa sama mama ikut LIA. Alhamdulillah selesai LIA 3 tahun (dari kelas 2 SMP - 2 SMA). Awalnya berat ngejalaninnya karena saya pulang sekolah itu sore melulu. Pergi lesnya sore dari jam 17.00-19.00. Belum lagi ada PR yang harus dikumpulin besok. Jadi kalo udah sampe rumah itu kumel bin kucel. Papa yang selalu jemput pulang les (love you, Pa). Sampai rumah shalat dan ngerjain PR. Jadi jangan heran kalo readers ngeliat saya selalu sibuk ini itu, karena dari kecil saya udah terbiasa dalam kesibukan. Nah tinggal pinter-pinternya deh memposisikan diri untuk sibuk dalam kebaikan. Jangan sibuk dalam kejahatan ya... Lanjuutt lagi, miscom sama bule emang kadang suka ada. Biasalaahh,,, hal wajar itu mah. Pake bahasa sendiri aja kadang suka miscom kan? Pede aja lagi ngobrol sama bule. Saya udah kenyang ngeliat bule :p ". Buat readers yang mau belajar bahasa Inggris, saran saya : pengaruhi diri readers kalo bahasa Inggris itu mudah. Percuma kalo readers udah menganggap bahasa Inggris itu susah, selanjutnya yaaa akan susah terus dalam belajar. Habis itu coba cari dan kerjain buku latihan yang bagus (lupa judul bukunya). Baca novel yang bahasa Inggris untuk belajar structurenya. Terus latihan listening dari percakapan-percakapan bahasa Inggris. Coba-coba aja nulis diary dalam bahasa Inggris, terus minta cross check sama teman yang ahli. Manfaatin teman-teman yang pintar bahasa Inggris. Yakinkan diri readers bisa menguasainya. Justru sekarang saya mau nyoba catatan kuliah saya, saya buat dalam bahasa Inggris. Jadi hal-hal penting yang dosen ajarkan, saya catet di note dalam bahasa Inggris".

Q : "Apasih motivasi teteh ikutan pertukaran pelajar ini?"
A : "Waahh banyak motivasi saya. Pertama, saya menganggap pergi ke Romania ini adalah hadiah dari Allah. Saya suka surat Muhammad : 7, Al-Jumu'ah : 10 (coba di buka Al-Qur'annya). Yang pasti motivasi saya itu Allah. Jujur, tujuan saya pergi ke sana yaitu untuk tafakur alam (perenungan dengan melihat, menganalisa, meyakini secara pasti untuk mendapatkan keyakinan terhadap segala sesuatu berhubungan dengan Allah). That's the point. Perjalanan saya akan sia-sia kalo keimanan saya tidak bertambah sepulang dari perjalanan. Selain itu, saya sudah mulai mencintai bidang farmasi khususnya farmasi klinik dan komunitas, jadi tujuan lainnya untuk belajar bidang farmasi. Oya sama satu lagi, motivasi saya adalah nggak mau menyia-nyiakan bahasa Inggris yang sudah saya pelajari selama ini. Ngerti ga maksudnya? Percuma dong udah belajar bahasa Inggris tapi nggak digunakan (psstt... ini salah satu pernyataan saya yang saya bilang ke papa untuk meminta izinnya). Kayak gini, percuma dong readers lagi kehausan dan ada air botol di tangan, tapi readers ga minum air tersebut. Got it?".

Q : "Teh, kapan nikah?"
A : "Eh? *kabur aaaahhhh...."



*All questions above are based on true story*

No comments:

Post a Comment