"Jika kamu mempunyai mimpi, visualisasikanlah. Jangan biarkan ia tertidur dalam angan-angan semata" -Dila
Dulu, aku masih mahasiswa S1 di tahun 2014. Aku mempunyai agenda rutin setiap minggu pagi di Salman ITB. Aku kuliah di UNPAD Jatinangor. Sudah biasa anak-anak Jatinangor mondar-mandir ke Bandung dengan menggunakan bis damri yang lama perjalanannya +/- 1 jam. Berangkat sendiri, pulangpun sendiri (kasian). Suatu hari, sebelum agenda dimulai (ceritanya datang agak kecepatan), aku iseng-iseng untuk berjalan-jalan sendiri di sekitar salman dan menemukan sebuah toko yang menjual makanan dan minuman ringan sejenis koperasi gitu nampaknya. Aku memutuskan untuk membeli beberapa cemilan untuk mengisi perut di pagi hari dan saat ingin membayar di meja kasir, mata ini menangkap sebuah benda lucu yang berjejer rapih. Ada gantungan kulkas, pin, gantungan kunci, dll yang serba ITB. Kebetulan masih ada cukup sisa uang untuk membeli salah satu pernak-pernik yang ada.
(iseng-iseng beli)
"Iiiihhhh lucuuuu... Mau deh beli satu. Tapi untuk apa? Kan aku kuliah di UNPAD, bukan di ITB. Asa mubadzir nanti. Beli ga ya?" galau tapi si tangan sibuk memilah-milah pernak-pernik.
"Beli aja aaaahhh, kali aja nanti bisa beneran kuliah di sini atau dapat suami dari ITB. Huehehehe..." kesimpulan akhirku yang entah darimana tiba-tiba muncul.
Aku memutuskan untuk membeli gantungan kunci ITB.
Seiring waktu berlalu, aku biarkan saja gantungan kunci tersebut menempel di tas kuliah, kadang sesekali menempel di tas imut yang biasa aku pakai untuk agenda rapat-rapat kampus. Ia telah menemani hariku dalam aktivitas yang lumayan padat.
Hingga...
Suatu malam di tanggal 17 Juli 2016, aku sedang duduk di kursi belajar kamar lantai atas dan sejenak memandangi gantungan kunci kamar ITB yang tergeletak di atas meja belajar. Gantungan kunci itu membuatku merasa bernostalgia kembali pada niat yang pernah aku "niatkan" atau lebih tepatnya terlintas iseng-iseng di tahun 2014 akhir lalu.
Dan aku baru menyadari bahwa di awal tahun 2017 mendatang, aku akan masuk kuliah magister di ITB (magister survivor). Seharusnya sudah masuk kuliah di tahun ini pada bulan Agustus akhir, tetapi aku memilih untuk ambil postpone sejenak karena suatu alasan :)
"Mimpi itu akan lebih kuat hadirnya jika di-visualisasi-kan" -Dila
(ini adalah mimpi kesekian kali yang aku visualisasikan semenjak duduk di bangku kuliah semester 2).
Contoh bentuk visualisasinya :
1. Ada yang berbentuk tulisan di atas kertas yang menempel di dinding kosan
2. Membeli barang-barang yang menunjang mimpi
3. Mencetak foto-foto pemandangan atau sebuah tempat, dan menempelkannya di dinding agar selalu terlihat oleh mata)
4. Menempelkan sebuah atlas dunia di dinding kamar dan tambahkan tempelan targetan tahun di sticky notes di negara yang ingin didatangi. Contohnya : Negara ini mau aku kunjungi di bulan sekian dan tahun sekian
Oh ya mimpinya harus juga ditunjang dengan ikhtiar dan do'a ya ^^
Contoh bentuk visualisasinya :
1. Ada yang berbentuk tulisan di atas kertas yang menempel di dinding kosan
2. Membeli barang-barang yang menunjang mimpi
3. Mencetak foto-foto pemandangan atau sebuah tempat, dan menempelkannya di dinding agar selalu terlihat oleh mata)
4. Menempelkan sebuah atlas dunia di dinding kamar dan tambahkan tempelan targetan tahun di sticky notes di negara yang ingin didatangi. Contohnya : Negara ini mau aku kunjungi di bulan sekian dan tahun sekian
Oh ya mimpinya harus juga ditunjang dengan ikhtiar dan do'a ya ^^
No comments:
Post a Comment