2 September 2014
Jam 22.00 waktu Romania
Tumben sekali mata ini belum mau terpejamkan. Sepertinya bukan salah mata, tapi salah pikiranku yang kini telah melambung jauh entah kemana. Jari tangan masih sibuk mengetik kata demi kata dan lampu malam sudah siap menemaniku malam ini. Aku membuka sebuah web yang biasa digunakan orang banyak untuk bertanya atau mencari apapun. Kali ini aku membuka banyak 'new tab' untuk mempercepat pencarian.
"arrghh kenapa ini lagi yang ditampilkan oleh si mesin pencari? iklan melulu. Aku butuh sebuah info. Waktuku sudah tak lama lagi" gerutuku.
Pukul 22.35
"I found it. Alhamdulillah!"
Segera aku loncat dari tempat tidur dan mencatat alamat yang tertera pada gadget. Selain itu, aku screen captured juga agar tersimpan aman di gadget. Kita memang harus pintar menjaga apa yang sudah didapat bukan?
3 September 2014
Pukul 05.30
"Alhamdulillahil ladzi ahyana ba’da ma amatana wailaihin nusyur. Eh masih jam 05.30? Hmmm subuh masih jam 06.00" mataku kini menyipit ke arah handphone di tangan kiriku.
Sudah seharusnya sebagai seorang muslim dan bahkan agen muslim di negeri orang, hal yang pertama kali terucap adalah do'a bangun tidur. Bukankah sudah dari kecil diajarkan seperti itu? Allah masih mengembalikan ruh ke dalam jasad ini. Allah masih memberi kesempatan kepada hamba-hamba-Nya untuk segera menebus dosa sebelum dibalas oleh Allah di akhirat kelak. Dan harusnya setiap muslim menyadari itu.
"Masih ada waktu untuk qiyamulail (tahajud). Waktu Sunrise masih jam 07.40".
Pukul 08.00
"Alhamdulillah matahari sudah terbit. Aku senang matahari terbit karena dirinya-lah salah satu saksi bisu Islam pernah berjaya di Eropa. Insya Allah hal itu akan terulang lagi dan aku ingin ikut ambil andil dalam perjuangan keberjayaan Islam kembali. Semoga raga ini akan bersaksi di hadapan-Nya kelak" tak terdasarkan pipiku sudah terbentuk aliran sungai kecil.
Setelah mandi dan berpakaian nuansa biru, aku raih kembali gadget dan membuka selembar peta besar. Peta ini diberikan oleh teman Romania sebagai pemandu untuk berjalan-jalan sendiri di kota Cluj Napoca.
"Alhamdulillah tidak terlalu jauh jarak strada observatorului ke strada pastorolui, jarak tempat asrama aku dengan sebuah tempat yang sudah dari semalam aku cari semenjak menginjakkan kaki di negara asing ini".
Aneh sekali Allah menakdirkan aku hingga di tempat ini. Sebuah negara yang namanya-pun baru pertama kali aku dengar untuk sebuah perjalanan jauh seorang diri. Mungkin saja aku jarang buka peta dunia. Aku yakin Allah pasti sedang mengajarkan sesuatu.
Pukul 09.30
Aku percepat mencari rute bis yang bisa mengantarkan aku ke strada pastrorului di mesin pencari ini. Setelah itu segera screen captured hasilnya dan bergegas pergi meninggalkan dorm untuk berpetualang seorang diri mencari tempat yang selam ini ingin aku kunjungi.
Pukul 09.45
Untungnya halte bis dekat sekali dari dorm aku. Hanya 10 menit berjalan kaki. Satu yang kusenangi dari negara ini adalah 'on time'. Bisnya selalu datang on time. Bismillah, aku mulai pencarian ini.
hmmm seperti yang sudah kuduga, lagi-lagi aku jadi pusat perhatian di dalam bis. Ya sudahlah.
Aku pasang wajah tersenyum setulus mungkin, agar prasangka mereka selama ini ke orang muslim tidak benar adanya seperti yang diberitakan di tv kebanyakan.
Pukul 10.00
"ngiiiitttt...." bis berhenti di dua halte setelahnya.
Aku turun lewat pintu depan bis. Setelah itu aku segera membuka tas dan mengambil gadget untuk melihat denah jalan yang sudah kusimpan tadi.
"Allah i'm very sure that You are always beside me, and guide me in every single day. That's why i want to be adventurous" batinku.
Aku susuri jalan setapak demi setapak seperti yang tertera di layar gadget hingga sekarang aku berada di persimpangan jalan. Jalanan ini begitu sepi tapi mendamaikan.
"I'm sorry. Can you speak English?" tanyaku pada pria asing yang sedang berjalan.
"Yes of course" jawab pria asing tersebut.
"Do you know how to reach strada pastorolui?" aku memperlihatkan peta padanya.
"It's close from here. Young lady, you walk there and then turn left. After you find the blue house, you can turn right" jawabnya ramah.
"It's close from here. Young lady, you walk there and then turn left. After you find the blue house, you can turn right" jawabnya ramah.
Ooohhh i love this people.
"Thank you sir. See you".
Pukul 10.18
Dan untuk kedua kalinya aku berada di persimpangan jalan. Aaahh i'm bad in direction!
Sungguh nekad sekali aku ini.
"Excuse me, can you speak English?" tanyaku pada seorang bapak tua berbaju biru tua yang sedang berdiri di depan rumahnya. Tampaknya ia ramah.
"Yes, what's going on?" tanyanya.
"Do you know where strada pastorului is?" tanyaku dengan muka kebingungan.
Rumah-rumah di sini tertata sangat rapih dan lingkungan sekitar bersih. Tak kulihat ada lubang-lubang di jalanan.
"Hmmm go straight and turn right. Then you'll find it on right side" jawabnya dengan sebuah senyuman mekar di bibirnya.
Ooohh men, i want to live here.
"Mulțumesc (thank you)" ku praktikan sepatah kata dari bahasa Romania.
"Cu plăcere" jawabnya.
Kulangkahkan lagi kaki menyusuri jalanan asing ini dan berfikir mungkin tadi artinya sama-sama (you're welcome). Kali ini jalanannya menurun. Kulihat di sisi sebelah kiri adalah nomor rumah genap dan sebelah kanan adalah nomor rumah ganjil.
Pukul 10.45
Perlahan-lahan aku hitung nomor rumah ganjil mulai dari nomor 1, 3, 5, 7 dan hingga akhirnya aku menemukan no 17.
"Alhamdulillah ini benar Strada Pastorolui nr 17" teriakku dalam hati.
Dengan bersemangat aku mecari bel, dan alhasil meskipun belnya sudah aku tekan berkali-kali tidak ada orang yang keluar untuk membukakan pintu. Ada apa di dalam? Aku ingin sekali masuk. Aku menunggu lama orang di dalam. Nomor kontak orang di dalam? Aku tidak punya. Hingga akhirnya rintik-rintik hujan yang menemani kesendirianku.
Jalanan begitu sepi di pagi hari. Mungkin orang-orang sedang bekerja di kantor. Tak kutemukan payung di tas.Tidak ada tempat untuk berteduh. Haruskah aku pergi dan kembali lagi ke rumah ini mengingat waktuku di Cluj hanya tinggal 3 hari dan beberapa agenda farmasi dan jalan-jalan (diajak teman-teman romania).
Kecil kemungkinan aku kembali lagi ke rumah ini.
Kecil kemungkinan aku kembali lagi ke rumah ini.
ReplyDelete