Sunday, November 30, 2014

Mengenal Laki-Laki


          "Hi, salam kenal. Boleh aku mengenalmu?" sapaku pagi ini di tanggal 1 Desember 2014. Tidak terlalu dini kan untuk mengenalmu lagi?
           Tapi kamu hanya diam tak bergeming. Sepertinya kamu tipe yang... hmmm susah ditebak.
           Oohh kamu seorang pemikir, introvert, atau tidak suka bercerita ya? Aku sok tahu.
         Untuk masuk ke duniamu, nampaknya aku harus pintar-pintar mengetuk salah satu pintu dari banyak pintu. Semoga aku tak salah mengetuk.
        "Eh antara kita mungkin nggak sih mempunyai irisan sifat?" tanyaku lagi yang saat itu telah duduk di ayunan taman dengan hiasan air mancur di depannya, dan juga kamu disampingku.
           Aaaahhh lagi-lagi kamu tak menjawabnya.
           Kamu orang yang seperti apasih?
           Pada pertanyaanku yang ke-5, kamu mulai mengeluarkan dua patah kata.
           "Kamu itu sifatnya seperti apa? Aku mau tau" bujukku kemudian.
           "Tidak tahu".
           Jawabmu singkat sekali.
          Sebegitu sulitnya mengexplore dirimu. Sepertinya tak sembarang orang kamu izinkan berenang lebih dalam ke dasar samudra kehidupanmu, menurutku. Memang, dipermukaan orang-orang melihatmu begitu penuh gelombang, tapi mereka tidak tahu betapa tenangnya kamu di kedalaman.
           Aku mulai sok tahu lagi.
           Lalu kucoba membuka pembicaraan setelah 10 menit kita sama-sama terdiam.
           "Bagaimana dengan perkembangan studimu? Baik-baik sajakah?".
        Alhamdulillah kini kamu mau menjawabnya. Memang tidak detail, hanya menjawab hal-hal yang aku tanyakan, padahal aku berharap kamu bercerita lebih. Setidaknya sudah bukan lagi sepatah atau dua patah kata yang terucap.
       Pada detik itu aku berharap kamu menanyakan balik seperti "bagaimana keadaanmu kini? Lancarkan studimu?", tapi itu hanya harapanku yang terlalu melangit. Aku tidak ingin tercipta suasana yang secanggung ini.
           Jarak dan waktu terkadang menciptakan keasingan bagi pribadi yang berbeda dunia.
          Detik selanjutnya aku menceritakan seorang teman yang berjenis kelamin sama dengamu, dan selanjutnya kamu menampakkan wajah yang tidak menyenangkan. Cemburu?

P.S = imagination is freedom :)

No comments:

Post a Comment